Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Keuangan menyatakan aktivitas perekonomian Indonesia pada Januari masih kuat dari indikator konsumen maupun produksi.
Karena itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani meramalkan ekonomi Indonesia bisa tumbuh hingga 5,5 persen di sepanjang 2022.
"Saat ini, Kementerian Keuangan masih melihat tahun 2022, kita akan tumbuh pada kisaran 4,8 persen hingga 5,5 persen," ujarnya saat konferensi pers APBN Kita, Selasa (22/2/2022).
Baca juga: Menkeu Sebut Pemulihan Ekonomi Hampir Merata di Seluruh Indonesia
Sementara, IMF memprediksi tahun 2022 ini Indonesia akan tumbuh 5,6 persen, World Bank 5,2 persen, OECD 5,2 persen, dan konsensus oleh Bloomberg adalah di 5,2 persen.
"Kita melihat memang ada faktor upside, tapi juga kita melihat ada faktor risiko downside. Ini yang akan menjadi perhatian kita di dalam menjaga momentum pemulihan ekonomi tahun 2022," kata Sri Mulyani.
Baca juga: Pemerintah Targetkan Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,9 Persen pada 2023
Pemulilhan ini dinilainya harus dijaga, di mana kuartal IV tahun lalu dengan pertumbuhan ekonomi kembali di atas 5 persen, menggambarkan bahwa pemulihannya sudah pada ritme dan arah yang tepat.
"Tentu kita harus menjaganya karena ini bukan merupakan suatu jaminan, di mana tantangan ke depan entah itu berasal dari pandemi maupun dari disrupsi sisi supply. Lalu, tantangan dari komoditas maupun geopolitik, serta kenaikan inflasi serta suku bunga dunia harus menjadi perhatian kita pada 2022 ini," pungkasnya.