Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia menyebutkan dalam laporannya, terdapat aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan domestik selama pekan pertama di Maret 2022.
Berdasarkan data transaksi Bank Indonesia periode 1 Maret 2022 hingga 2 Maret 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat jual neto Rp6,13 triliun.
Baca juga: Dampak Invasi Rusia ke Ukraina, Inflasi Berpotensi Makin Tinggi dan Pasar Keuangan Semakin Rapuh
“Nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp6,13 triliun terdiri dari jual neto di pasar SBN (Surat Berharga Negara) sebesar Rp8,30 triliun dan beli neto di pasar saham sebesar Rp2,17 triliun,” jelas Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono, Jumat (4/3/2022).
Dirinya juga melanjutkan, untuk premi credit default swap (CDS) 5 tahun naik ke level 110,71 bps (basis point) per 3 Maret 2022 dari 104,31 bps per 25 Februari 2022, sejalan dengan risk off di pasar keuangan global.
Baca juga: Melonjaknya Harga Minyak Dunia Ancam Keuangan Pertamina
Erwin mengungkapkan, Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
Kemudian, pihaknya akan melakukan langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
“Serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan,” pungkasnya.