Sementara itu, hampir 2 kali lipat dari 23 persen responden perempuan yang mengaku mengetahui cara membeli kripto 6 bulan sebelumnya.
Survei tersebut merupakan seri kedua untuk mengevaluasi pola investasi perempuan di Amerika dan dilakukan pada Januari 2022 diantara 1.031 perempuan berusia antara 18 hingga 65 tahun.
"Kinerja investasi jangka panjang kripto pun tetap tinggi," kata laporan survei tersebut.
Menariknya, satu dari lima responden meyakini bahwa kripto dapat membantu mereka mencapai tujuan keuangan, dapat mendanai liburan, pensiun tepat waktu, atau bahkan membeli rumah.
Tercatat 24 persen responden melaporkan memiliki kripto, 70 persen diantaranya adalah HODLers.
Ada 71 persen telah membeli bitcoin, sementara 42 persen memilih Dogecoin dan 18 persen bertaruh pada Ethereum.
Lalu bagaimana dengan perempuan di Indonesia?
Menurut Director of Business Incubation The Greater Hub ITB, Dina Dellyana, perempuan tentunya memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki dalam bidang perekonomian dan finansial.
Oleh karena itu, untuk mewujudkan hal itu, maka perempuan memerlukan adanya dorongan, dukungan, serta akses untuk bisa berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi dan edukasi terkait kesetaraan gender.
"Bagaimana perempuan memulai investasi, jujur harus terjun langsung. Kemudian, join komunitas yang tepat untuk mengakselerasi semangat kita untuk terus belajar," jelas Dina.
Saat ini peluang investasi pun makin beragam, mulai dari investasi emas hingga yang terbaru adalah aset kripto.
Dina pun menyebutkan sejumlah hal yang perlu diperhatikan oleh kaum perempuan yang tertarik berinvestasi aset satu ini.
"Kita sebetulnya perlu trigger, kalau sudah into akan terus belajar. Terlebih investasi aset kripto rentan dengan isu-isu, join saja komunitas dan tetap DYOR (Do Your Own Research), Bisa praktikkan dengan teman-teman yang tepat sudah join dulu, serta mulai dengan nominal yang kecil," jelas Dina.
Perempuan dan peluang investasi aset kripto