Guru Besar FEB Unpad Bandung dan Dekan FEB UII, Prof. Dian Masyita menilai kaum perempuan mampu memberikan dampak yang begitu besar pada industri investasi aset kripto.
Oleh karena itu, kata dia, perempuan harus terus memperkuat motivasi untuk ikut serta dalam memahami instrumen aset kripto.
Sehingga aset kripto ini dapat dijadikan investasi 'passive income' yang signifikan dan berkelanjutan dalam jangka panjang.
Ia pun menekankan bahwa di era digital ini, perempuan tidak hanya harus melek teknologi, namun juga wajib memperoleh edukasi terkait pengelolaan keuangan berbasis digital.
Hal itu penting bagi perempuan agar mereka tidak terjerumus investasi bodong.
Terlebih selama ini perempuan dikenal sebagai investor yang disiplin dan teliti dalam hal pengelolaan keuangan.
"Apapun itu, kamu harus punya portofolio, jangan taruh di satu keranjang. Karena kripto ini sangat early, ada beberapa harganya yang masih murah. Tapi cari yang fundamentalnya baik dan use case-nya itu yang membuat the reason people buy itu hal penting. Whitepaper baca dulu, siapa orang dibaliknya. Jangan percaya investasi yang too good, to be true," tegas Prof. Dian.
Prof. Dian pun menekankan bahwa baik perempuan maupun laki-laki harus menyiapkan mental dalam melakukan pengelolaan keuangan, terutama saat memutuskan untuk terjun dalam investasi aset kripto.
Menurutnya industri ini masih terbuka dengan sedikit barier, sehingga siapapun bisa ikut dan meraih keuntungan sekaligus kerugian yang cukup besar.
Sebagai salah satu perusahaan pedagang aset kripto yang fokus pula pada pemberdayaan perempuan agar bisa 'melek finansial', Tokocrypto pun turut mendorong kesetaraan akses dan edukasi.
Community Engagement Lead Tokocrypto, Christine Natalia Ginting mengatakan perusahaannya kini memiliki 30 persen investor perempuan.
Ia pun optimis angka ini akan terus mengalami pertumbuhan.
"Saat ini jumlah nasabah atau investor Tokocrypto 30 persen adalah perempuan. Angka ini terus bertambah seiring pertumbuhan jumlah investor yang meningkat," kata Christine.
Hal ini mengindikasikan bahwa isu kesetaraan gender kini semakin membuat kaum perempuan semangat untuk bisa berbagi peran dengan kaum laki-laki di segala bidang, termasuk pengembangan teknologi blockchain hingga kripto.
"Fakta ini, juga membuktikan kesetaraan gender di industri aset kripto semakin baik. Perempuan bisa memainkan peran penting di dalamnya, tidak hanya sebagai investor, melainkan turut aktif dalam pengembangan teknologi blockchain, kripto dan NFT," tegas Christine.