News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Harga Batu Bara Naik Imbas Perang Rusia-Ukraina, BNM: Aktivitas Pengangkutan Tetap Normal

Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dampak perang Rusia dan Ukraina, Harga batu bara melejit cukup tinggi, yang mana pada perdagangan akhir pekan, harga batu bara di pasar Indonesian Coal Index Futures (ICI 4) berada di tutup angka US$ 108,15/troy ona, melejit +13,31% per hari ini (14/3).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Malvyandie

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dampak perang Rusia dan Ukraina, harga batu bara melejit cukup tinggi, yang mana pada perdagangan akhir pekan, harga batu bara di pasar Indonesian Coal Index Futures (ICI 4) berada di tutup angka US$ 108,15/troy ona, melejit +13,31% per hari ini, Rabu (14/3/2022).

Direktur PT. Batulicin Nusantara Maritim (BNM), Yuliana, menyampaikan harga batu bara memang terus terjadi kenaikan dan penurunan, akan tetapi sekarang naik lagi karena perseteruan antara Amerika Serikat dan Rusia belakangan ini yang menjadi hangat dan cukup berpengaruh terhadap harga batubara.

Baca juga: Pemprov DKI Beri Sanksi untuk PT KCN Tekait Polusi Debu Batubara di Marunda Jakarta Utara

Hal ini dikarenakan Rusia yang merupakan salah satu produsen terbesar batu bara.

Berdasarkan data Worldometer, Rusia merupakan produsen batu bara terbesar ke 6 di dunia.

"Harga batubara akan terus naik apabila pasokan batubara dari Rusia mengalami permasalahan dalam distribusi batubara, pastinya akan berpengaruh kepada harga yang terus naik, karena perseteruan yang terjadi ini," ujar Yuliana pada Selasa kemarin (15/3/2022).

Baca juga: Sependapat dengan Luhut, Forum DKI Berharap Simbara Bisa Memutus Mata Rantai Korupsi Batubara

Yuliana menambahkan, PT. Batulicin Nusantara Maritim yang juga merupakan anak usaha Enam Sembilan Group, tentunya sampai saat ini tidak terlalu berdampak atas harga batubara yang naik turun.

"Karena kami menjalankan sesuai dengan kontrak yang sudah berjalan dan pelayanan kami selalu terbaik untuk melayani pelanggan kami dalam mengangkutan batubara ke luar negeri."

Ia menambahkan, memang di sisi ekspor Rusia berada di urutan ketiga dunia setelah Indonesia dan Australia. Pada tahun 2019, ekspor Rusia mencapai 217 juta ton.

Posisi Rusia di pasar batu bara dunia pun cukup strategis karena menjadi pemasok sejumlah negara besar di Asia.

Pasokan batu bara dari Rusia bisa terhambat seandainya konflik antar negara tersebut berujung ke perang. Hal ini membuat harga batu bara terus menanjak di pekan ini.

"Memang harga batubara sering berubah, sesuai dengan geopolitik atau faktor lain, akan tetapi BNM meyakini semua tindakan perusahaan hingga saat ini mengedepannya pengelolaan secara baik dan tidak akan pernah berhenti untuk memberikan layanan terbaik bagi pelanggan kami, dengan berbagai inovasi yang kami lakukan hingga saat ini," tutup Yuliana.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini