Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Platform Crowfunding Udana yang dikelola PT Dana Rintis Indonesia mengalokasikan anggaran Rp 40 miliar untuk pengembangan 20 usaha mikro kecil di masyarakat.
“Tahun ini, kita akan melakukan beberapa plan, di antaranya adalah memberikan pendanaan untuk 20 UMKM sebesar Rp 40 miliar," ungkap CEO Udana.id Eric Wicaksono dalam keterangan pers tertulis, Jumat (18/3/2022).
Eric menambahkan, pihaknya juga akan mengembangkan platform untuk Securities Crowdfunding (SCF) dan melanjutkan edukasi ke masyarakat dan memperbesar potensi pendanaan yang bisa disalurkan kepada pelaku bisnis UMKM di seluruh Indonesia.
Baca juga: 50 UMKM NTB Siap Sambut Pengunjung MotoGP 2022 dengan Aneka Sajian Khas Lombok
Dia menjelaskan, industri Crowdfunding di Indonesia masih dapat terbilang berada di tahap growth stage. Startup layanan urun dana atau mulai bermunculan dan popularitasnya semakin mencuri perhatian masyarakat.
Menurutnya, hadirnya Crowdfunding di Indonesia memudahkan pebisnis dalam mencari pendanaan dan memberikan peluang bagi investor yang mencari instrumen alternatif dalam berinvestasi.
Kehadiran Udana.id diyakini dapat berkontribusi memajukan industri equity crowdfunding di Indonesia. Dia juga berharap ekosistem crowdfunding dapat terus berkembang dan membantu pengusaha dalam mencari pendanaan. Juga serta memudahkan investor dalam mencari instrumen alternatif dalam berinvestasi.
Di Indonesia, industri crowdfunding telah memiliki payung hukum dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diatur dalam Peraturan OJK yakni POJK Nomor 57/POJK.04/2020 tentang Penawaran Efek Melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi Informasi (Securities Crowdfunding).
Baca juga: Ingin Bisnis UMKM Lebih Maju? Wujudkan dengan 5 Aplikasi Bisnis Tanpa Modal Ini
Peraturan terbaru ini juga membuat pelaku usaha tidak hanya dapat menawarkan efek berupa saham lewat layanan urun dana, tapi juga efek yang bersifat utang atau sukuk.
Kuatnya dukungan dari Pemerintah Indonesia yang mengakomodasi platform crowdfunding juga sangat membantu pelaku usaha untuk mengembangkan inovasi di sektor keuangan digital.
Selain itu, juga dapat mendorong kepercayaan masyarakat untuk bersama-sama membangun ekosistem ini yang harapannya dapat menjadi salah satu motor penggerak perekonomian Indonesia.
“Dalam pengembangannya untuk menuju kedewasaan, tentu saja, kami membutuhkan dukungan dari berbagai macam pemangku kepentingan. Sesuai dengan semangat gotong royong yang diusung dalam crowdfunding, tanpa adanya pola hubungan yang kolaboratif, inovatif, dan komprehensif, sukar rasanya industri ini dapat mengalami percepatan,” tutup Eric.
Udana baru saja meresmikan kantor baru dan mengantongi serta siap meramaikan ekosistem crowdfunding di Indonesia.
Baca juga: Inklusi Keuangan UMKM Digenjot melalui Kolaborasi Akses Pembiayaan Berbasis Digital
CEO Udana.id Eric Wicaksono mengatakan pihak perusahaan penyedia platform layanan urun dana (crowdfunding) yang hadir untuk membuka akses pendanaan dan investasi bagi semua kalangan.
“Melalui Udana.id, pebisnis dapat terhubung dengan sumber pendanaan alternatif yang bisa membantu bisnisnya tumbuh,” kata Eric, 18 Maret 2022.
Eric menyebutkan, Udana.id siap menjadi platform layanan urun dana paling dipercaya di Indonesia dan emungkinkan masyarakat untuk mengakses penawaran bisnis terbaik yang menghasilkan pertumbuhan dan dampak bagi perekonomian Indonesia.
Platform ini juga telah mengantongi izin usaha sebagai Penyelenggara Penawaran Saham Melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi Informasi (Equity Crowdfunding) melalui Nomor KEP-20-D.04-2022