Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo mengatakan, selama pandemi Covid-19, transformasi digital menjadi kunci ketahanan banyak usaha di Indonesia.
Riset Google, Bain & Company pada Laporan e-Conomy South East Asia 2021 menemukan 4 perkembangan positif terkait ekonomi digital Indonesia selama 2020 dan paruh pertama 2021.
"Pertama adalah peningkatan sebanyak 21 juta konsumen digital baru, nilai GMV (nilai barang dagangan kotor/gross merchandise value) di Indonesia diperkirakan mencapai 70 miliar dolar AS, dengan pertumbuhan Year on Year sebesar 49 persen," kata Angela di Jakarta belum lama ini.
Baca juga: PermataBank Wealth Management dan Batavia Prosperindo Kenalkan Reksa Dana Syariah Dolar AS.
Lalu, ada 28 persen pelaku usaha di Indonesia menyatakan mereka tidak akan bertahan selama pandemi jika bukan karena platform digital, dan Indonesia adalah tujuan investasi digital terpopuler di Asia Tenggara.
"Jadi potensi ekonomi digital di Tanah Air juga sangatlah besar, sehingga generasi muda Indonesia harus bisa memanfaatkan hal ini," katanya.
Baca juga: PermataBank Sabet 2 Penghargaan Asian Banking and Finance Retail Banking Awards 2021
Untuk bisa memanfaatkan potensi digital ini, perlu dukungan kalangan industri dan pemerintah sehingga generasi muda bisa mengeksplorasi ide inovatif dan menuangkannya ke dalam sebuah aplikasi hingga dikembangkan menjadi produk yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat luas.
Komitmen mendukung pengembangan dan peningkatan kewirausahaan digital muda di Indonesia telah menjadi perhatian PermataBank sejak tahun 2018 silam melalaui program PermataYouthPreneur (PYP), yaitu sebuah program flagship PermataHati CSR.
"PermataYouthPreneur telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 1.000 generasi muda calon pendiri startup dan profesional di bidang teknologi," kata Richele Maramis, Head of Corporate Affairs PermataBank dalam keterangannya, Selasa (5/4/2022).
Event yang diadakan sejak tahun 2018 ini, wujudnya nyata kolaborasi sektor privat bersama pemerintah, yang melibatkan generasi muda untuk menjawab berbagai tantangan dunia baru melalui digitalisasi.
"Tahun ini jumlah pendaftar meningkat lebih dari 78 persen dari tahun lalu, membuktikan besarnya minat generasi muda Indonesia terhadap perkembangan teknologi," katanya.
Sebanyak 840 siswa yang terbagi dalam 280 tim dari berbagai kota dan provinsi di Indonesia mendaftarkan ide inovasi digital mereka, untuk selanjutnya mendapatkan mentoring dalam program PYP 2022.
Setelah dilakukan seleksi, terpilih 45 tim yang tengah menjalani pelatihan selama dua bulan (Maret – April 2022), dan terdiri dari rangkaian kelas-kelas dengan berbagai materi dan modul, antara lain Customer validation.
Mengandeng Fazztrack, sebuah akademi teknologi, programming, dan coding, pelenggaraan PYP 2022 mengangkat tema Unleash Your Future yang memiliki empat kategori ide bisnis yang dapat dipilih oleh tim peserta, antara lain financial technology, education technology, Game dan Augmented Reality/Virtual Reality.
Baca juga: Nasabah PermataBank Kini Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Indomaret, Gratis
Melalui seleksi ketat, 45 tim dengan ide inovasi terbaik pun berhasil lolos dan akan segera mendapatkan pelatihan dan pendampingan online dengan modul e-learning bersama mentor-mentor muda berpengalaman dalam hal inovasi, digital, dan teknologi dari berbagai institusi dan startup ternama, seperti Kitabisa.com; Flip ID; DANA Indonesia; Bukalapak; hingga Kementerian Pendidikan,Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Alfa Putra, Founder & CEO Fazztrack mengatakan, pihaknya memberikan modul dan materi-materi pelatihan berdasarkan kurikulum yang secara khusus sehingga peserta dapat mengembangkan ide inovasi dan produk digital mereka dengan lebih terstruktur, terencana dengan baik, dan tepat sasaran.
"Sehingga jika suatu saat mereka benar-benar mewujudkan inovasi mereka, aplikasi mereka berpeluang untuk sukses bersaing di pasaran dan membawa manfaat bagi masyarakat Indonesia,” katanya.
Saryadi, Plt. Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI), Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemdikbudristek Republik Indonesia menyampaikan, pihaknya mendukung program PYP sejak inisiasi pertamanya di tahun 2018.
"Kami mendukung setiap aktivitas yang dihadirkan untuk membangun kesadaran dan memotivasi pelajar muda Indonesia untuk berwirausaha digital, sehingga suatu saat mereka dapat menciptakan lapangan pekerjaan melalui startup yang mereka bangun, dan sebagai bentuk upaya kita bersama menciptakan Indonesia yang lebih maju di mata dunia,” kata Saryadi.