Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) dalam laporannya mengungkapkan, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2022 sebesar 139,1 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Jika dikonversi ke dalam Rupiah, angka tersebut setara dengan Rp1.997 triliun (asumsi kurs Rp 14.358 per dolar AS).
Berdasarkan catatan BI, cadangan devisa Indonesia mengalami penurunan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Baca juga: Kementerian Ekologi Ukraina: Rusia Tak Akan Bisa Jual Kayu yang Ditebang di Ukraina
Di mana pada akhir Februari 2022, cadangan devisa Indonesia sebesar 141,4 miliar dolar AS.
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono mengungkapkan, penurunan posisi cadangan devisa pada Maret 2022 antara lain dipengaruhi oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri Pemerintah.
Baca juga: Naik Tipis, Cadangan Devisa Indonesia Per Akhir Februari Rp 2.031 Triliun
Meskipun demikian, cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
“Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,2 bulan impor atau 7,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor,” jelas Erwin di Jakarta, Kamis (7/4/2022).
Erwin kembali melanjutkan, ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai.
Hal tersebut didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi.