Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - BTPN Syariah meminta masyarakat untuk mewaspadai pinjaman online yang mengatasnamakan perusahaan keuangan tersebut.
Sebab, BTPN Syariah tidak memiliki produk pinjaman online dan hanya melayani langsung pembiayaan produktif kepada kelompok ibu-ibu di pedesaan atau pinggiran kota.
Baca juga: Tahun Lalu, BTPN Syariah Kucurkan Pembiayaan Ultramikro Rp 10,44 Triliun
Distribution Head BTPN Syariah Area Jawa Tengah, Yulianto menuturkan, belum lama ini BTPN Syariah dikejutkan dengan akun sosial media Facebook yang mengatasnamakan BTPN Syariah.
Akun tersebut menjanjikan masyarakat bisa mendapatkan pinjaman tanpa jaminan.
Bahkan, untuk bisa mendapatkan pinjaman online tersebut, masyarakat harus menyetorkan uang terlebih dahulu.
''Pinjaman online mengatasnamakan BTPN Syariah yang beredar di akun Facebook tersebut jelas tidaklah benar,” ujar Yulianto, Selasa (12/4/2022).
“Sebab kami hanya memberikan pembiayaan produktif bagi kelompok usaha utamanya untuk ibu-ibu. Sudah ada korban yang melapor aksi akun ini,'' sambungnya.
Oleh sebab itu, BTPN Syariah mengimbau kepada masyarakat untuk tidak tertipu dengan pinjaman online ini.
Baca juga: Beban Bunga Turun, BTPN Bukukan Laba Bersih Rp 2,66 Triliun di 2021
Masyarakat harus mewaspadai dengan pinjaman online yang mengatasnamakan BTPN Syariah ini.
Dikatakannya, selama ini BTPN Syariah sebagai satu-satunya bank umum syariah yang fokus melayani masyarakat inklusi, hanya memberikan pembiayaan produktif (modal usaha) untuk kelompok nasabah (bukan individu) dan untuk ibu-ibu di pedesaan/pinggiran kota.
Dimana kelompok nasabah tersebut langsung dilayani oleh petugas lapangan BTPN Syariah, yang disebut Community Officer.
Selain itu, ada proses pelatihan yang harus diikuti oleh setiap calon nasabah. Mereka semua ikut Pelatihan Dasar Keanggotaan dulu sebelum mendapatkan pembiayaan dari BTPN Syariah.
''Jadi jika ada yang pakai nama BTPN Syariah dan menawarkan pinjaman online atau pinjaman tanpa jaminan, serta meminta uang dalam proses pengajuan pembiayaan, itu bukan kami,'' ujarnya.
Ia berharap, masyarakat jangan mudah terbujuk dengan penawaran di Facebook yang menawarkan kemudahan dalam pemberian pinjaman.
''Kita harus melakukan pengecekan ulang dan biasanya kalau yang awalnya sudah meminta uang dalam prosesnya, itu biasanya sudah modus penipuan,'' tukasnya.
Ia menambahkan, bagi masyarakat yang menemukan akun palsu Facebook mengatasnamakan BTPN Syariah, untuk segera menghubungi Layanan Nasabah.