Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga emas dunia terus mengalami peningkatan dalam beberapa waktu belakangan ini.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Tribunnews, harga emas dunia tembus di angka 1.971 dolar Amerika Serikat (AS) per troy ounce.
Analis pasar komoditas sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengungkapkan, penyebab melonjaknya harga emas disebabkan oleh sejumlah permasalahan global.
Baca juga: Harga Emas Antam Akhirnya Tembus Rp1 Juta per Gram, Ini Daftar Harganya
Mulai dari konflik Rusia-Ukraina yang diikuti dengan adanya beragam sanksi untuk Rusia, permasalahan Iran dengan Amerika Serikat, hingga terjadinya inflasi Amerika Serikat yang melonjak di angka 8,5 persen.
“Penyebabnya masalah Geopolitik yang kembali memanas di antaranya Rusia kemungkinan akan kembali menginvasi Ukraina dengan target penguasaan 100 persen,” ucap Ibrahim, Rabu (13/4/2022).
“Kemudian terdapat juga faktor lain seperti Iran yang memberikan sanksi ekonomi terhadap pejabat-pejabat AS akibat kebuntuan masalah reaktor nuklir, dan semenanjung Korea kembali memanas pasca Korea Utara mengatakan ke Joe Biden Presiden sinting, serta inflasi AS yang melonjak di 8,5 persen,” sambungnya.
Baca juga: Ekonomi Jepang, China dan AS Lemas Digerogoti Laju Inflasi Tinggi
Adanya sejumlah faktor global tersebut bakal memungkinkan harga emas dunia kembali semakin menguat.
Bahkan Ibrahim memprediksi, harga komoditas tersebut bakal menembus angka 2.000 dolar AS per troy ounce.
“Harga emas dunia pada perdagangan hari ini akan terus menguat, saat ini berada di posisi 1.971 dolar AS, ada kemungkinan akan menuju 2.017 dolar AS per troy ounce. Kalau seandainya 2.017 dolar AS tersentuh, maka akan mungkin kembali naik ke 2.050, 2.100, hingga 2.150 dolar AS per troy ounce,” pungkasnya.
Sebagai informasi, melonjaknya harga emas dunia juga berpengaruh terhadap harga emas batangan atau logam mulia Antam.
Saat ini (Rabu, 13/4) harga emas batangan Antam dibanderol Rp1.002.000 per gram.