News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sri Mulyani Yakin Ekonomi Indonesia Aman dari Gejolak Rusia-Ukraina 

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Keuangan, Sri Mulyani memberikan keterangan usai mendampingi Presiden Joko Widodo menerima sejumlah pimpinan Bank Dunia di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (16/2/2022). Sri Mulyani Yakin Ekonomi Indonesia Aman dari Gejolak Rusia-Ukraina 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemulihan ekonomi domestik tetap terjaga ditopang oleh meredanya Covid-19 dan diikuti pelonggaran pembatasan kegiatan masyarakat yang mendorong peningkatan aktivitas ekonomi. 

Karena itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani yakin ekonomi Indonesia bisa tumbuh 4,5 persen hingga 5,2 persen di kuartal I 2022, meski ada gejolak Rusia-Ukraina. 

"Pertumbuhan ekonomi diprakirakan tetap kuat didukung oleh perbaikan konsumsi rumah tangga dan investasi serta tetap didukung konsumsi Pemerintah," ujarnya dalam konferensi pers KSSK, Rabu (13/4/2022).

Baca juga: Inflasi Tinggi Gerogoti Ekonomi AS, Ekonom Prediksi Dampak Terhadap Perekonomian Indonesia

Sementara, pemulihan ekonomi global mengalami tekanan sehingga diperkirakan lebih rendah dari proyeksi sebelumnya, disertai volatilitas pasar keuangan yang meningkat, seiring dengan eskalasi perang Rusia-Ukraina. 

Ekspektasi positif terhadap pemulihan ekonomi global seiring dengan meredanya Covid-19 tertahan oleh eskalasi perang Rusia-Ukraina sejak 24 Februari 2022. 

Sri Mulyani menjelaskan, pengenaan sanksi berbagai negara terhadap Rusia di tengah masih terjadinya gangguan rantai pasok menekan volume perdagangan dan prospek pertumbuhan ekonomi global. 

"Perang Rusia-Ukraina tersebut juga telah memicu kenaikan harga komoditas global secara signifikan terutama energi, pangan, dan logam yang berdampak pada meningkatnya inflasi global," katanya. 

Menurut Sri Mulyani, perang Rusia-Ukraina serta percepatan normalisasi kebijakan moneter negara maju meningkatkan ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca juga: Sri Lanka Umumkan Default Usai Gagal Bayar Utang Senilai Rp 732 Triliun

Hal tersebut menekan aliran modal pada emerging markets (EMs) sejalan dengan terjadinya realokasi pada aset yang dianggap aman (safe haven assets). 

Dia menambahkan, kinerja ekspor diperkirakan tetap baik, meskipun berisiko lebih rendah akibat tertahannya aktivitas perdagangan global akibat perang Rusia-Ukraina. 

"Sejumlah indikator ekonomi hingga awal Maret 2022 tercatat tetap baik, seperti indeks keyakinan konsumen, penjualan eceran, kendaraan bermotor dan semen, serta konsumsi listrik," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini