Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perindustrian bersama Satgas Pangan Polri menemukan penyimpangan penyaluran distribusi Minyak Goreng Curah Bersubsidi di wilayah Cipete, Jakarta Selatan.
Menperin melakukan sidak bersama Polri mendapati adanya distributor D1 yang melakukan repacking Minyak Goreng Curah Bersubsidi menggunakan jeriken lima liter dan dijual dengan harga Rp 85.000/jeriken atau Rp 17.000/liter, yang artinya di atas HET.
Selain itu, tidak ada bukti penjualan minyak goreng dalam jeriken. Distributor tersebut telah mendistribusikan Minyak Goreng Curah Bersubsidi dalam jeriken 5 liter, dengan total sebanyak 78 ton selama sebulan terakhir.
Baca juga: Menperin Ungkap Alasan Beri Peringatan Keras Kepada 24 Produsen Minyak Goreng
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, berharap setiap unsur dan lini dalam program penyediaan Minyak Goreng Curah Bersubsidi memiliki kesadaran bahwa program tersebut bertujuan untuk melayani masyarakat yang sedang dalam kesulitan.
"Jangan mengambil kesempatan di tengah-tengah kesulitan masyarakat," tegas Agus saat sidak di Cipete, Jakarta Selatan, Kamis (14/4/2022).
Menperin menyebut tantangan pelaksanaan program penyediaan Minyak Goreng Curah Bersubsidi cukup kompleks dan beragam.
Baca juga: Kepergok Satgas Pangan, 78 Ton Minyak Goreng Curah Bersubsidi Direpacking Jadi Kemasan 5 Liter
"Terdapat challenge di semua lini, baik produsen, distributor, maupun pengecer. Itu semua kita upayakan untuk mengurai satu persatu dan mencari solusi dengan cepat. Yang kita temukan tadi pagi adalah salah satu contoh challenge yang ada di lini distributor," jelasnya.