Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah dinilai mampu mengendalikan harga kebutuhan bahan pokok (bapok) di tengah tingginya permintaan selama Ramadan dan Idul Fitri 2022.
Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Syafuan Rozi Soebhan mengatakan, tidak mudah bagi pemerintah di bebeberapa negara dengan mayoritas penduduk muslim seperti Indonesia, Malaysia, Arab Saudi, Uni Emirat untuk menahan lonjakan harga kebutuhan pokok.
“Karena terjadi pergeseran pola konsumsi yang cenderung meningkat ketika umat muslim sedang berpuasa. Semakin banyak yang berpuasa, maka semakin banyak permintaan kebutuhan pokok dan kuliner, maka semakin tinggi harga komoditas tersebut,” ujarnya yang ditulis Senin (9/5/2022).
Menurutnya, hukum ekonomi permintaan dan penawaran barang kebutuhan pokok dan kuliner relatif memiliki kemiripan di berbagai negara.
Baca juga: Harga Bahan Pokok Saat Momen Idulfitri Dinilai Cukup Terkendali, ke Depan Bakal Melandai
Maka peran negara, kata Syafuan, dengan mendorong peningkatan ketersediaan komoditas tersebut dari waktu ke waktu, karena cenderung memiliki pola berulang yang teratur.
“Keberhasilannya sangat ditentukan oleh pola prilaku dalam berpuasa, faktor cuaca, faktor distribusi barang, dan kapasitas kementerian terkait dalam mengantisipasi pola konsumsi yang berkaitan dengan momen besar keagamaan di suatu negara,” paparnya.
Di sisi lain, Syafuan memberi catatan khusus ketersediaan dan harga minyak goreng, daging, bahan bakar perlu mendapat perhatian khusus agar tidak berulang stagnan atau kian memburuk di tahun mendatang. Sehingga, dinamika krisis dunia dinilainya harus diantisipasi.
Baca juga: Arus Balik Pagi Ini Lancar, Waktu Tempuh Tol Kalikangkung-Cikampek Diperkirakan Tak Lebih dari 6 Jam
“Kabar baiknya adalah walaupun dunia sedang dilanda pendemi menuju endemi, negara dan masyarakat Indonesia relatif mampu bertahan dan melakukan adaptasi terhadap fluktuasi perekonomian domestik di tengah pengaruh perang Rusia -Ukraina. Semoga badai cepat berlalu, di balik awan gelap pada waktunya akan bergeser dan alam semesta kembali seimbang,” tuturnya.
Baca juga: One Way Arus Balik Lebaran Dicabut, Polisi: Ruas Tol Kalikangkung-Cikampek Ramai Lancar
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, sebelumnya juga menyebut, pihaknya berupaya keras menstabilkan harga bapok dan pasokannya.
Berdasar pantauan Kementerian Perdagangan pada 5 Mei 2022, harga beragam bapok mengalami penurunan tipis dibanding sehari sebelumnya.
Misalnya, harga daging sapi paha belakang yang turun 0,77 persen menjadi Rp142.600 per kg, dan daging ayam ras turun 0,98 persen menjadi Rp40.400 per kg.
Kemudian, cabai merah besar turun 4,24 persen menjadi Rp40.400 per kg, cabai merah keriting turun 5,47 persen menjadi Rp46.700 per kg, dan cabai rawit merah turun 4,92 persen menjadi Rp50.200 per kg.
Sementara bawang merah juga turun 1,83 persen menjadi Rp37.500 per kg, serta bawang putih honan turun 0,98 persen menjadi Rp30.400 per kg.
Sekretaris Jenderal DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Reynaldi Sarijowan mengingatkan agar pemerintah segera mempersiapkan dan mengantisipasi ketersediaan pasokan bapok di pasar pasca Idulfitri, sekaligus fokus pada upaya distribusi secara merata di pasar.