TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI Fraksi PAN Guspardi Gaus menilai, arus mudik Lebaran tahun 2022 ke kampung halaman di daerah masing-masing bakal turut menggenjot pertumbuhan ekonomi daerah dan berkonstribusi kepada ekonomi nasional.
"Setelah menunggu dua tahun tidak mudik karena adanya pengetatan yang dilakukan Pemerintah akibat pandemi Covid-19. Diperbolehkannya mudik lebaran pada tahun ini memang jadi momen vital dalam menggerakan roda perekonomian. Khususnya didorong oleh spending (pengeluaran) konsumsi masyarakat," kata Guspardi kepada wartawan, Selasa (10/5/2022).
Perayaan Lebaran tahun ini terasa istimewa karena sejak pandemi Covid-19 merebak tahun 2020, baru tahun 2022 ini, Pemerintah memberikan izin masyarakat untuk mudik.
Baca juga: Hotel dan Restoran Panen Cuan Selama Lebaran, BI Catat Penarikan Uang Tunai Capai Rp 180,2 Triliun
Baca juga: 2.359 Pegawai Pemkot Depok Jalani Swab Antigen Usai Libur Lebaran, Hasilnya 19 Orang Positif Covid
Baca juga: Pasien di RSDC Wisma Atlet Tinggal Tiga Orang, Seluruhnya Bergejala Ringan
Pemerintah juga menetapkan cuti bersama selama 4 hari kerja dan libur nasional selama 2 hari.
Harapannya, rakyat Indonesia dapat merayakan Idulfitri di kampung halaman namun tetap melaksanakan prosedur kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
"Mudik tahun 2022 diharapkan juga menjadi salah satu momen pemulihan ekonomi nasional setelah selama dua tahun terpuruk karena pandemi Covid-19," ucapnya.
Legislator asal Sumatera Barat itu menambahkan, hampir semua daerah di Indonesia merasakan efek positif dengan aktivitas pulang kampung ke daerah masing-masing.
Diperkirakan lebih 80 juta orang di Indonesia melakukan perjalanan mudik lebaran tahun 2022 ini.
Jika diasumsikan setiap pemudik membelanjakan uang rata-rata Rp 1,5 juta saja di tempat mudik, artinya sudah lebih Rp 120 triliun perputaran uang di daerah
"Itupun dirasakan oleh masyarakat Sumatera Barat yang pada lebaran mudik tahun ini di prediksi mencapai 2 juta orang ke 18 Kabupten/Kota di Sumatera Barat. Kegembiraan pemudik dari rantau ke kampung halaman tentu akan membawa dampak menggeliatnya ekonomi di daerah. Karena akan mengalir uang dari kota ke daerah dengan jumlah yang sangat besar yang dibawa oleh para pemudik," ucapnya.
"Bisa dibayangkan berapa perputaran uang beredar karena spending money dari perantau pulang membuat meningkatnya demand untuk penginapan atau hotel, menikmati aneka kuliner khas daerah, membeli oleh-oleh di sentra oleh-oleh maupun yang berjejer di sepanjang jalan yang rata-rata ditawarkan oleh UMKM daerah masing-masing," lanjutnya.
Baca juga: IHSG Anjlok Usai Libur Lebaran, Saham-saham Bank Besar Juga Ambrol
Baca juga: Harga Daging Ayam Berangsur Turun Usai Lebaran, di Pasar Kramat Jati Rp 45 Ribu Per Ekor
Baca juga: Harga Daging Sapi Impor Turun, Daging Sapi Lokal di Pasar Kramat Jati Masih Rp 150 Ribu Per Kilogram
Lebih lanjut, mantan Ketua Dewan Pembina Kadin Sumbar ini juga menilai kegiatan mudik dan Lebaran tahun 2022 berpengaruh sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi, khususnya pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di daerah.
Apalagi arus mudik juga akan memunculkan redistribusi atau perputaran uang ke daerah yang diperkirakan mencapai 75 persen dari total 'Spending money' perantau yang mudik.
"Selanjutnya, kita berharap liburan Idul Fitri tahun ini dapat memperbaiki perekonomian dan kesejahteraan masyarakat desa. Karena semakin besar peredaran uang di suatu daerah, ekonomi masyarakat desanya juga ikut menggeliat, sektor UMKM bergairah, sektor pariwisata semakin hidup dan sumber-sumber ekonomi di daerah tersebut akan tumbuh. Dan tentu akan berkonstribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional," pungkas anggota Komisi II DPR RI tersebut.