Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kilang minyak milik Pertamina di Balikpapan, Kalimantan Timur, terbakar pada Minggu (15/5/2022) sekitar 10.40 Wita.
Dalam peristiwa ini lima orang pekerja menjadi korban dan dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Ledakan itu terdengar oleh warga di sekitar area kilang minyak.
Baca juga: Api di Kilang Pertamina Balikpapan Sudah Dipadamkan, Satu Orang Meninggal Dunia
Suara keras itu bahkan terdengar sampai ke warga yang berada sekitar 2 kilometer dari lokasi kejadian.
"Iya, ada dengar bunyi ledakan tadi," ujar Wati, warga Karang Jati, Balikpapan Tengah.
Setelah bunyi ledakan tersebut tak lama muncul asap tebal dari area kilang.
Peristiwa ini lantas viral di media sosial disertai foto dan video yang beredar.
Berdasarkan catatan Tribunnews.com, kebakaran juga pernah melanda kilang minyak Pertamina di Balikpapan, tepatnya di area Refinery Unit (RU) pada 4 Maret 2022 lalu.
Penyebab kebakaran kala itu lantaran adanya flash di inlet pipa finfan cooler hydrocracker B di RU V.
Berikut profil Kilang Pertamina RU V Balikpapan milik Pertamina
Mengutip di laman resmi Pertamina, Refinery Unit (RU) V Balikpapan merupakan salah satu Unit Bisnis Direktorat Pengolahan Pertamina yang produknya disalurkan ke kawasan Indonesia bagian Timur yang merupakan 2/3 dari NKRI dan beberapa produk disalurkan ke Indonesia bagian Barat dan diekspor.
Sejak pertama kali dibangun RU V telah mengalami beberapa kali perbaikan guna meningkatkan margin & kapasitas produksi.
Produk-produk yang sesuai dengan Service Level Agreement (SLA) yaitu meliputi Bahan Bakar Minyak/BBM (Premium, Kero, Solar, Pertadex & Pertamax), Non Bahan Bakar Minyak/NBBM (Smooth Fluid 05), dan LPG.
Seluruh produk yang dihasilkan digunakan untuk memasok kebutuhan dalam negeri khususnya wilayah Indonesia Bagian Timur.
Baca juga: Setelah Bunyi Ledakan, Muncul Asap Tebal dari Area Kilang Minyak Pertamina di Balikpapan
Berlokasi di Balikpapan, Kalimantan Timur, RU V telah beroperasi sejak 1922 dan saat ini memasok hingga 26 persen total kebutuhan BBM di seluruh Indonesia.
Lokasi RU V sangat strategis untuk memasok kebutuhan BBM di kawasan Indonesia Timur, dan didukung oleh jaringan distribusi yang baik, mencakup pipa distribusi, kapal tanker, serta moda transportasi darat.
Refinery Unit V memiliki kapasitas pengolahan minyak mentah 260 MBSD (million barel steam per day) setara 25 persen dari kapasitas intake nasional dan market share BBM 15,6 persen skala nasional.
Kapasitas kilang RU V ditargetkan untuk dikembangkan menjadi 360 MBSD melalui Program RDMP yang mentransformasi kilang Pertamina dalam empat aspek yaitu Crude Flexibility, Profitability,Energy Security, dan Product Quality.
Hasilnya, RU V tak hanya berhasil mencapai target kuantitas produksi, namun juga dari segi kualitas.