TRIBUNNEWS.COM - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Holding Pangan ID FOOD meluncurkan aplikasi platform digital pendistribusian minyak goreng terintegrasi, yakni Warung Pangan.
Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD, Frans Marganda Tambunan, mengatakan aplikasi ini diciptakan untuk kemudahan pedagang, pengecer hingga konsumen dalam menjual dan membeli minyak goreng.
"Jadi melalui aplikasi terintegrasi ini, setiap pedagang atau pengecer minyak goreng curah akan didistribusikan minyak goreng 200 liter per hari dari ID FOOD, kemudian pengecer tersebut dapat bertransaksi penjualan langsung ke konsumen secara online, maksimal pembelian 2 liter minyak goreng curah untuk setiap konsumen per hari, harga per liter pun disesuaikan HET pemerintah yaitu 14.000 per liter," ujar Frans, dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: UPDATE Harga Minyak Goreng Hari Ini, 17 Mei 2022: Sunco, Bimoli, Tropical, Fortune hingga Sania
Frans menambahkan, sistem platform digital ini juga memiliki kemampuan membaca setiap konsumen yang sudah bertransaksi membeli minyak goreng lantaran teridentifikasi menggunakan NIK yang terkoneksi ke Dukcapil.
Sehingga, mampu mencegah pembelian melebihi kuota harian dan antisipasi penimbunan minyak goreng.
Sementara itu, Direktur Utama PT PPI, Nina Sulistyowati, menambahkan PPI melalui platform Warung Pangan aktif mendistribusikan minyak goreng curah untuk melayani mitra Warung Pangan.
"Kami memastikan saluran pendistribusian minyak goreng melalui UMKM-UMKM yang merupakan mitra Warung Pangan di berbagai kota, di mana dengan aplikasi WP ini juga dapat memonitor harga jual yang ditetapkan pemerintah sampai ke pengguna akhir," ungkapnya.
PPI juga telah dan akan terus melakukan sosialisasi dengan spanduk-spanduk bertanda khusus di mitra Warung Pangan tersebut sebagai alat kontrol masyarakat , bahwa benar masyarakat memperoleh dengan harga yang ditetapkan pemerintah.
Saat ini mitra warung pangan PPI sejumlah 69.000 yang tersebar di 27 titik kota di Indonesia.
Baca juga: Distribusi Minyak Goreng Curah Banyak Kendala, Rosyid Arsyad: Sulit Turun Harga & Tidak Bisa Merata
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian BUMN bersinergi dengan pelaku usaha minyak goreng (migor) meluncurkan Program MigorRakyat pada hari ini, Selasa (17/5/2022).
Program ini bertujuan agar penjualan minyak goreng curah dengan harga Rp14.000 per liter dapat tepat sasaran, yaitu untuk masyarakat berpendapatan rendah.
"Program ini merupakan bentuk kepedulian pengusaha migor untuk rakyat. Sepenuhnya dijalankan melalui proses bisnis antara distributor minyak goreng dengan para pengecer atau pelaku usaha kecil. Tidak ada subsidi minyak goreng untuk para pengusaha dan pada waktunya akan menjadi suatu terobosan bisnis model baru," ujar Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi, saat meninjau implementasi program di Jakarta, Selasa (17/05/2022), dikutip dari laman Kemendag.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Oke Nurwan, menjelaskan Program MigorRakyat ini menekankan pada transaksi eceran langsung kepada penerima manfaat, yaitu kelompok masyarakat berpendapatan rendah.
Implementasi dilaksanakan oleh pelaku usaha minyak goreng menggunakan teknologi aplikasi digital untuk memastikan penjualan migor curah Rp14.000 per liter tepat sasaran.