Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi menyebutkan, ada beberapa permasalahan di lalu lintas darat selama arus mudik Lebaran 2022.
Menurutnya, terdapat dua permasalahan utama saat penerapanan kebijakan one way selama arus mudik Lebaran 2022.
“Permasalahan pertama, banyak pengguna jalan tol yang berpindah jalur pada saat one way dan akhirnya menimbulkan antrean kendaraan pada akses keluar masuk contraflow,” ujar Budi Setiyadi, Rabu (18/5/2022).
Dia menyebutkan, hal ini menjadi evaluasi kedepannya saat penyelenggaraan mudik Lebaran pada tahun-tahun berikutnya.
“Kemudian kebijakan one way ini juga menimbulkan antrean keluar masuk rest area sehingga adanya kepadatan lalu lintas,” kata Budi.
Baca juga: Kemenhub: Kendaraan Keluar Jabodetabek Periode Mudik Lebaran 2022 Mencapai 2,15 Juta
Imbas dari penerapan one way ini menimbulkan antrean panjang di Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama.
“Permsalahan lain yaitu banyaknya pengemudi yang berhenti di bahu jalan dan menghambat pergerakan lalu lintas serta banyak pengemudi yang tidak memperhatikan pembatasan kecepatan kendaraan saat one way,” ucap Budi.
Baca juga: Soal Kecelakaan di Karawang dan Tol Mojokerto, Pengamat: Efek Letih Arus Mudik hingga Libur Waisak
Budi juga memaparkan terdapat beberapa masalah lain yang harus dihadapi saat menangani lalu lintas mudik di jalan non-tol.
“Salah satunya pasar tumpah dan kendaraan barang yang menjadi hambatan bagian samping jalan dan menurunkan kapasitas jalan nasional," kata dia.