Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, MOSCOW – Kementerian keuangan Rusia mengungkapkan sudah melakukan pembayaran atas utang luar negeri sebesar 71,25 juta dolar AS untuk obligasi berdenominasi dolar serta 28 juta dolar AS untuk uang kertas berdenominasi Euro.
Dua pembayaran tersebut dilakukan Rusia sebelum batas waktu jatuh tempo pada 27 Mei mendatang, dengan pelunasan obligasi utang ini membuktikan bahwa Rusia sanggup menghindari default atau gagal bayar utang ditengah adanya sanksi Barat, atas konflik di Ukraina.
Rangkaian sanksi yang dijatuhkan Barat dan AS termasuk pemutusan sistem keuangan global hingga pembekuan cadangan aset sebesar 640 miliar dolar AS, nampaknya tak cukup mampu untuk menjatuhkan perekonomian negara Putin.
Baca juga: Rusia Larang 963 Warga Amerika Masuk Wilayahnya, Termasuk Joe Biden dan Morgan Freeman
Hal ini dibuktikan dengan keaktifan Rusia dalam membayarkan utang internasionalnya. Reuters mencatat selama berlangsungnya invasi, Rusia sudah berhasil membayarkan tujuh obligasi senilai miliaran dolar AS.
Sejumlah ahli menyebut bahwa lonjakan harga energi di pasar global telah mendorong pemasukan Rusia, hal inilah yang kemudian dimanfaatkan negara beruang merah untuk lolos dari ancaman sanksi, mengingat Rusia adalah salah satu eksportir energi minyak dan gas terbesar di dunia.
Keberhasilan Rusia dalam membayarkan kewajiban utangnya, ternyata mendatangkan kemarahan pada Biden hingga membuat pihaknya berencana untuk memblokir semua akses pembayaran utang Rusia.
Termasuk transaksi dengan bank sentral Rusia, kementerian keuangan dan dana kekayaan nasional, dengan maksud untuk membuat Rusia default, sehingga invasi Ukraina bisa berhenti.
Baca juga: Lebih dari 1.000 Apartemen dan 11 Lembaga Pendidikan di Lozova Rusak akibat Serangan Rudal Rusia
Meski nantinya AS memblokir akses pembayaran utang, Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov menegaskan bahwa negaranya akan tetap membayar kewajiban utang luar negerinya dalam bentuk rubel.
“Pembayaran akan tetap dilakukan dalam rubel jika Amerika Serikat memblokir opsi lain, dan kami tidak akan menyebutnya sebagai default karena kami memiliki sarana untuk membayar,” tegas Siluanov.
Lebih lanjut, utang luar negeri Rusia di bulan selanjutnya akan jatuh tempo pada 23 Juni mendatang dengan total 235 juta dalam dua Eurobonds. Siluanov mencatat sisa utang Rusia saat ini tinggal 2 miliar dolar AS, dan akan berakhir pada tahun 2022.