News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kementan Ungkap Data Terkini Sebaran PMK, Berlakukan Siaga 1

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah sapi berada di kandang penampungan, di Unit Pelaksana Teknis Rumah Potong Hewan (UPT RPH) Ciroyom, Jalan Arjuna, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/5/2022). Dalam upaya mencegah penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) khususnya di RPH Kota Bandung, Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian memastikan dokumen surat dan kesehatan hewan ternak yang datang ke RPH Kota Bandung sekaligus dilakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, penyemprotan disinfektan serta menyediakan ruang isolasi untuk hewan. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkapkan data terkini sebaran wilayah penyakit mulut dan kaki (PMK) pada ternak.

Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian Bambang mengatakan, jumlah kabupaten yang wilayahnya terkena PMK terus bertambah.

"Informasi terkini, dari 52 kabupaten, sekarang jadi 82 kabupaten. Lalu dari 15 provinsi sebelumnya jadi 16 provinsi, yang intinya dari hasil kunjungan-kunjungan segenap jajaran Kementerian Pertanian siaga 1 ini," ujarnya dalam webinar "Mitigasi Lalu Lintas Ternak dan Pelaksanaan Kurban di Tengah Wabah PMK", Selasa (24/5/2022).

Baca juga: 2 Ekor Sapi di Serang Banten Positif Terpapar PMK, Begini Penjelasan Dinas Pertanian

Namun masyarakat dimintanya jangan panik, meski pihaknya secara khusus siaga 1 karena untuk mengawal pengendalian PMK.

"Ini termasuk daerah terduga dengan mencermati lebih lanjut positif atau tidak (ada PMK)" kata Bambang.

Dia menambahkan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengingatkan bahwa PMK sangat berbahaya karena menular cepat, bahkan lewat udara.

"Potensi-potensi yang bisa membawa virus ini menyebar sangat tinggi, tapi tentunya kita respons jangan panik agar dapat berbuat lebih baik," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini