News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Pabrik Baja Hancur Dibom Militer Rusia, Miliarder Ukraina Bakal Tuntut Rusia

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Video handout yang diambil dari rekaman yang dirilis oleh Dewan Kota Mariupol pada 19 April 2022 menunjukkan awan asap mengepul di atas pabrik baja Azovstal dan gerbang galangan kapal Azov yang hancur, saat Rusia melanjutkan upayanya untuk merebut kota pelabuhan Mariupol yang terkepung.

TRIBUNNEWS.COM, KYIV - Orang terkaya Ukraina mengatakan, dirinya berencana untuk menuntut Rusia atas kerugian yang dialaminya senilai US$ 17 miliar hingga US$ 20 miliar tau setara dengan Rp 292,2 triliun (kurs Rp 14.600).

Kerugian itu dia alami akibat aksi pemboman pabrik baja miliknya di kota Mariupol yang hancur.

Melansir Reuters, pabrik baja Azovstal mengalami kerusakan parah akibat pemboman dan penembakan Rusia setelah pabrik yang luas itu menjadi benteng pertahanan terakhir di kota pelabuhan selatan.

Pabrik Baja dan Besi Illich, yang juga dimiliki oleh Rinat Akhmetov, juga rusak parah selama penembakan Rusia di Mariupol.

Baca juga: Wali Kota Severodonetsk: 1.500 Orang Tewas akibat Pertempuran Sengit Rusia dengan Ukraina

"Kami pasti akan menuntut Rusia dan menuntut kompensasi yang layak untuk semua kerugian dan bisnis yang hilang," Akhmetov, yang memiliki produsen baja terbesar Ukraina Metinvest, mengatakan kepada portal berita Ukraina mrpl.city dalam sebuah wawancara.

Saat ditanya berapa banyak uang yang hilang Metinvest karena kerusakan Azovstal dan Illich, dia berkata: "Biaya penggantian ... karena agresi Rusia adalah dari US$ 17 hingga US$ 20 miliar. Jumlah akhir akan ditentukan dalam gugatan terhadap Rusia."

Baca juga: Berita Foto : Rusia Kembali Gempur Kota Kharkiv Ukraina

Miliarder Akhmetov telah melihat kerajaan bisnisnya hancur sebelum perang oleh delapan tahun pertempuran di timur Ukraina setelah separatis pro-Rusia mengambil alih petak-petak wilayah di sana.

Sejak invasi Rusia pada 24 Februari, Metinvest telah mengumumkan tidak dapat memberikan kontrak pasokannya. Sementara Grup SCM keuangan dan industri Akhmetov melayani kewajiban utangnya, produsen listrik swastanya DTEK telah merestrukturisasi portofolio utangnya, katanya.

Akhmetov mengatakan dia tetap di Ukraina sejak perang dengan Rusia dimulai.

"Kami percaya pada negara kami dan percaya pada kemenangan kami," tegasnya.

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Pabrik Baja Hancur Diserang Rusia, Miliarder Ukraina Akan Tuntut Rusia"

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini