News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Covid-19 Melandai, Indofarma Genjot Alkes ke Rumah Sakit

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Logo PT Indofarma

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Indofarma Tbk (INAF) menggenjot produksi alat kesehatan (alkes) untuk ke sejumlah rumah sakit melalui kerja sama operasi (KSO).

"Tadi kami awal ada penugasan dari pemerintah, terutama baik farma maupun alat kesehatan untuk Covid-19. Sekarang kami back to normal," kata Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto secara virtual, Selasa (31/5/2022).

Menurutnya, alkes yang dipasok ke rumah sakit dilakukan anak usaha perseroan yaitu PT Indofarma Global Medika, di mana saat ini sudah ada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang bekerja sama.

Baca juga: Indofarma dan Achiko Teken Kerjasama Penyediaan Alat Tes Covid-19 dengan PWNU DKI

"Sudah ada tujuh RSUD melakukan KSO dan yang masuk dalam pipeline sekitar 20 rumah sakit. Sampai akhir tahun yang bisa kami eksekusi mungkin 15 sampai 17 rumah sakit yang sudah masuk pipeline kami," tuturnya.

Adapun alkes yang dipasok merupakan produk padat modal dan teknologi seperti Hemodialisa, Modular Operating Theater (MOT), Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL), dan lainnya.

"Sudah ada tiga rumah sakit mengajukan KSO mesin ESWL ini. Kami tidak hanya KSO tapi juga memberikan fasilitas finansial juga sebagai backup," paparnya.

Baca juga: Erick Thohir Pastikan Indofarma Kembangkan Obat Herbal di Indonesia

Di sisi lain, Arief menyampaikan pada tahun ini perseroan akan melakukan proyek implementasi dari lima proyek pengembangan alat kesehatan dan herbal.

Adapun total investasi yang bersumber dari dana Shareholder Loan (SHL) Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 199,86 miliar.

Di mana, rinciannya yaitu pabrik Medical Furniture dengan nilai pembiayaan investasi Rp 16,53 miliar, proyek Pabrik Elektromedis sebesar Rp 74,98 miliar, proyek In Vitro Diagnostik & Instrument dengan nilai pembiayaan investasi sebesar Rp 71,86 miliar.

Kemudian, proyek Natural Extract dengan nilai pembiayaan investasi sebesar Rp 26,49 miliar dan proyek Supporting Function sebesar Rp 10 miliar.

Arief menyebut, proyek ini sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam meningkatkan ketahanan dan kemandirian industri kesehatan Indonesia.

"Target serapan dana PMN untuk pembangunan beberapa fasilitas produksi diatas ditargetkan selesai keseluruhannya di triwulan II-2023 dan diharapkan pada triwulan III-2022 telah dapat beroperasional dan memberikan kontribusi untuk kinerja perseroan yang lebih baik,” katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini