News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jerman Pesan 6 Juta Ton Batubara dari Indonesia

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah truk terlihat mengantri di Kapal Tanker pengangkut batu bara dari Kalimantan di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Kamis (2/9/21). (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jerman berminat membeli batubara dari Indonesia sebanyak 6 juta ton untuk memenuhi kebutuhan energi di negara tersebut.

Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Kementerian ESDM Lana Saria menyebut, permintaan batubara dari Jerman mencapai 6 juta ton.

"(Permintaan) 5 juta hingga 6 juta ton. Pemerintah sudah mengumpulkan perusahaan yang kualitasnya seperti yang diminta pihak Jerman," kata Lana kepada Kontan, Minggu (19/6).

Hingga saat ini pengiriman masih belum dilakukan. Pemerintah Indonesia dan Jerman masih akan melanjutkan kordinasi terkait pengiriman batubara ini.

Lana menambahkan, sejauh ini pun belum ada keputusan final untuk permintaan dari Jerman. Untuk itu, saat ini revisi Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) belum akan dilakukan.

"Bila sudah final akan ada revisi," terang Lana.

Di penghujung Mei 2022 lalu, pihak Jerman mengungkapkan keinginannya untuk kerja sama suplai batubara dari Indonesia pada pertemuan antara Menteri ESDM dengan CEO Asosiasi Perusahaan Batubara di Jerman (VDKI) dan juga CEO HMS Bergbau AG, Lars Schernkau di Berlin.

Baca juga: Harga Batubara Dorong Pertumbuhan Laba Bersih RMK Energy di Kuartal I 2022

"Pada pertemuan tersebut disampaikan bahwa 50 persen dari suplai batubara Jerman berasal dari Rusia, dan dengan perkembangan situasi saat ini Jerman ingin mengembangkan kerja sama suplai batubara dari Indonesia," kata Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agung Pribadi dalam keterangan resmi, Mei lalu.

Baca juga: Anak Usaha Delta Dunia Raih Kontrak Baru Tambang Batubara di Australia

Menteri ESDM juga meminta kiranya VDKI juga bisa berkoordinasi dengan asosiasi perusahaan serupa di kawasan Eropa, termasuk memastikan ketersediaan fasilitas pelabuhan, serta terms and conditions untuk kontrak tersebut.

Laporan Reporter Filemon Agung | Sumber: Kontan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini