News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Harga Cabai

Mentan Syahrul Yasin Limpo Heran Harga Cabai Meroket

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mentan Syahrul Yasin Limpo menanggapi soal meroketnya harga cabai dalam acara penyerahan 21 program pemberdayaan hasil integrasi lintas kementerian untuk Reforma Agraria, kepada penerima manfaat redistribusi tanah di desa Sumberklampok, kecamatan Gerokgak, kabupaten Buleleng Bali, pada Selasa (21/6/2022).

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga komoditas cabai terus meroket hingga menyentuh Rp 100 ribu per kilogram.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengaku heran.

Pasalnya kata dia, di tataran petani, cabai tidak ada masalah.

“Lihat dan tanya di petani ada masalah engga,” kata Syahrul selepas acara penyerahan 21 program pemberdayaan hasil integrasi lintas kementerian untuk Reforma Agraria, kepada penerima manfaat redistribusi tanah di desa Sumberklampok, kecamatan Gerokgak, kabupaten Buleleng Bali, Selasa (21/6/2022).

Menurut Syahrul terkait harga bukan berada di ranah Kementerian Pertanian.

Namun, Syahrul tidak menjelaskan dimana letak permasalahan meroketnya harga cabai.

Baca juga: Dukung Stabilitas Harga Cabai Rawit, Kementan Bagikan Benih Gratis Untuk Masyarakat

“Kalau harga banyak faktor, banyak pihak,” kata dia.

Sebelumnya Pemerintah, khususnya Kementerian Pertanian diminta memperbaiki permasalahan produksi cabai yang belum stabil, di mana saat ini harga komoditas tersebut melonjak drastis.

"Kenaikan harga ini sangat meresahkan konsumen karena belanja dapur merupakan kebutuhan pokok setiap rumah tangga," kata Anggota Komisi IV DPR Johan Rosihan Jumat (10/6/2022).

Baca juga: Stabilisasi Pasokan, Kementerian Pertanian Gelar Bawang dan Cabai Murah

Menurutnya, menjaga stabilitas produksi cabai agar bisa memenuhi kebutuhan konsumen merupakan tanggung jawab Kementan, sehingga perlu mengoptimalkan penanganan pasca panen.

“Saya minta Kementan mempelopori agar penyusutan dari produksi cabai dapat diminimalisir melalui manajemen pasca panen yang baik, kita semua paham bahwa komoditas cabai ini tidak tahan lama, maka perlu teknologi pasca panen seperti resi gudang atau cold storage dan lain-lain agar lebih tahan lama,” kata Johan.

Politisi PKS ini, mendorong Kementan dapat memberikan insentif khusus kepada petani yang menanam cabai agar produksinya stabil serta membuat terobosan.

“Agar distribusi cabai segar selalu lancar ke daerah konsumen sebab konsumsi cabai segar mencapai 60 persen, sehingga kestabilan produksi dan kelancaran distribusi cabai menjadi sangat penting untuk menjaga stabilitas harga di pasaran,” ucap Johan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini