Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) mengakselerasi promosi pariwisata di Destinasi Super Prioritas Labuan Bajo dan sekitarnya melalui pameran Bali & Beyond Travel Fair (BBTF).
Sebanyak lima booth difasilitasi untuk Travel Agent (TA) dan Tour Operator (TO) asal Floratama (Flores, Alor, Lembata, dan Bima) yang merupakan wilayah koordinatif BPOLBF.
Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina menyampaikan bahwa BBTF merupakan solusi dalam pemulihan ekonomi terutama dalam bidang pariwisata.
Baca juga: BPOLBF: Labuan Bajo Siap untuk Berbagai Macam Event Internasional
“Kami berpartisipasi dalam BBTF edisi ke-8 ini dengan mengajak lima TA/TO dari Floratama untuk bertemu langsung dengan buyers. Begitu banyak yang hadir dan terlibat dalam acara ini dengan tujuan yang sama yaitu pemulihan ekonomi pariwisata,” ujar Shana dikutip Rabu (22/6/2022).
Kelima TA/TO tersebut menjual dan mempromosikan paket wisata ke Labuan Bajo dan sekitarnya.
Shana mengatakan pengunjung sangat antusias untuk mengunjungi booth BPOLBF.
Di booth ini juga disediakan penganan khas dari Labuan Bajo untuk dapat dicoba sambil menunggu jadwal janji temu dengan seller.
“Kita mengajak teman-teman TA/TO dalam acara ini, karena mereka memiliki unic sense point yang berbeda-beda. Tidak hanya itu, kita juga sekaligus ingin melaunching Buku Ende Bumi Pancasila yang bisa menjadi alternatif destinasi di Flores,” jelas Shana.
Perwakilan dari TA/TO Komodo Escape Ita menyampaikan bahwa BBTF merupakan ajang promosi destinasi yang tepat.
Baca juga: Kucurkan Dana Rp 117 Miliar, Kemenhub Kembangkan Bandara Komodo, dari Runway hingga Terminal
Menurutnya lewat pameran ini pelaku usaha di bidang pariwisata dipertemukan langsung dengan konsumen atau buyers dari berbagai negara.
“Kami mendapat kesempatan untuk mempromosikan Labuan Bajo dan sekitarnya. Di BBTF ini juga, kami bisa bertemu dengan begitu banyak buyers dari berbagai negara termasuk Indonesia terutama setelah 2 tahun ini vakum karena pandemi,” jelasnya.
Nilai transaksi promosi wisata dalam skema ‘Buyer Meet Seller’ ini ditargetkan mencapai Rp5,2 Triliun dengan potensi transaksi wisata Labuan Bajo sendiri mencapai Rp6,5 miliar.