News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

The Fed Naikkan Suku Bunga

Catatan Ekonom Celios soal The Fed Kerek Suku Bunga, dari Surat Utang hingga Pasar Saham

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kawasan Wall Street di Kota New York. Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengungkapkan, ada beberapa hal perlu jadi perhatian dengan semakin agresifnya Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed dalam menaikkan suku bunga.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengungkapkan, ada beberapa hal perlu jadi perhatian dengan semakin agresifnya Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed dalam menaikkan suku bunga.

Pertama, adalah yield atau imbal hasil dari surat utang AS semakin meningkat, terutama untuk US Treasury dengan tenor 10 tahun.

"Sementara, kalau Bank Indonesia tidak menaikkan suku bunga, ini khawatirnya spread dari US Treasury dengan spread dari surat berharga negara (SBN) semakin tipis. Ini bisa membuat investor keluar atau melakukan penjualan di pasar surat utang," ujarnya melalui pesan suara kepada Tribunnews.com, ditulis Kamis (23/6/2022).

Baca juga: China Tak Naikkan Suku Bunga Ikuti The Fed, Mata Uang Yuan Bisa Melemah 

Kemudian, hal tersebut juga dapat berakibat terhadap penjualan di pasar saham, sehingga masih berfluktuasi dalam beberapa pekan ke depan.

"Karena responnya tentu beda-beda, tapi yang jelas langkah Bank Indonesia mungkin untuk pre-emptive bisa mulai meningkatkan suku bunga," kata Bhima.

Baca juga: Kurs Rupiah Masih Melemah di Atas Rp 14.800, Tertekan Sentimen Kenaikan Suku Bunga The Fed

Menurut dia, kenaikan sebanyak 25 basis poin (bps) bisa sebagai langkah antisipatif, karena jika lambat bergerak, maka akan terjadi perubahan signifikan dari tekanan eksternal ini.

"Di sisi lain, kenaikan suku bunga The Fed mengimplikasikan bahwa memang inflasi menjadi satu ancaman serius, dan sifatnya persisten atau berkelanjutan. Berlangsung dalam waktu yang belum tahu kapan akan melandai," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini