Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada awal Juli 2022, Jumat (1/7/2022) semakin tertekan.
Pada pagi ini, rupiah melemah 46 poin ke posisi Rp 14.949 dari posisi penutupan perdagangan kemarin yang juga tertekan di level Rp 14.903 per dolar AS.
Sementara, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis (30/6/2022) melemah ke posisi Rp 14.882 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya Rp 14.848 per dolar AS.
Baca juga: Perbedaan Suku Bunga Fed dan Bank Indonesia Kian Tipis, Bisa Tekan Rupiah ke Rp 15.000
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan laju rupiah hari ini akan ditutup kembali melemah di rentang Rp 14.880 sampai Rp 14.930 per dolar AS.
Ibrahim menjelaskan, penguatan dolar AS seiring meningkatnya permintaan safe haven di tengah kekhawatiran baru tentang suku bunga The Fed yang lebih tinggi dan resesi global.
"Kenaikan suku bunga 75 basis poin bank sentral baru-baru ini, kenaikan terbesar sejak 1994 yang diperlukan untuk membantu membawa inflasi kembali ke target 2 persen, meskipun perlambatan ekonomi yang lebih luas akan menjadi hasil yang mungkin," tuturnya.
Baca juga: Rupiah Kembali Melemah di Atas Rp 14.850 Per Dolar AS
Dari dalam negeri, Ibrahim menyebut, pasarterus memantau perkembangan inflasi pada Juni 2022 yang diperkirakan lebih tinggi jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juni 2022 diperkirakan akan mengalami inflasi sebesar 0,57 persen secara bulanan.
"Kondisi ini akan membawa inflasi Indonesia secara tahunan mencapai 4,2 persen," ucapnya.
Tertekan Sentimen Eksternal, Rupiah Diprediksi Sentuh Rp 16.200 Per Dolar AS
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi masih akan mengalami pelemahan hingga Rp 16.200 per dolar AS, seiring kuatnya sentimen negatif dari eksternal.
Founder dan CEO Astronacci, Gema Goeyardi mengatakan, inflasi secara besar-besaran di Amerika Serikat (AS) dan kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve (The Fed) menyebabkan penguatan dolar AS.
Menurutnya, melihat pelemahan nilai tukar rupiah berada di posisi Rp 14.812 per dolar AS di pasar pedagangan pada Senin, 27 Juni 2022, maka hal ini masih akan berlanjut ke depannya.
"Penguatan dolar AS akan terus terjadi dan pelemahan rupiah dengan target dari Astronacci Rp 16.200 per dolar AS," papar Gema dalam keterangannya, Selasa (28/6/2022).
Gema menyebut, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS saat ini memiliki potensi untuk menguji kembali area support danmembentuk secondary reaction.
"Secara indikator momentum yang mengarah ke bawah pada area jenuh beli (overbought), hal ini mengindikasikan bahwa dolar AS atau rupiah berpotensi untukterjadinya pelemahan ke area support Rp 14.710 sebelum kembali menguat untuk mengisi area gap pada area Rp 16.200," ujarnya.
Gema pun menyarankan trader untuk menghadapi kondisi tersebut dengan mengambil beberapa langkah, seperti mulai menambung dolar AS.
"Lalu, carilah saham yang diuntungkan dengan pelemahan rupiah. Kemudian, hindari saham-saham yang dirugikan dengan pelemahan rupiah," kata Gema.