Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Bank sentral Korea Selatan (BOK) berencana menaikkan kembali suku bunga 50 basis poin pada minggu depan, dengan maksud untuk menekan inflasi yang tengah terjadi di Seoul.
Meski BOK belum mengumumkan kapan suku bunga Seoul akan dinaikkan, namun sejumlah ekonom memprediksi bahwa Korea Selatan dalam waktu dekat akan menaikkan suku bunganya, mengingat beberapa hari yang lalu gubernur BOK Rhee Chang-yong dan Menteri Keuangan Choo Kyung-ho menggelar pertemuan khusus.
Sebelumnya menteri Choo juga telah memperingatkan di musim panas ini Indeks harga konsumen (CPI) Korea Selatan akan melampaui angka 6 persen. Bahkan adanya lonjakan tersebut juga telah membuat BOK mengambil langkah lebih awal dengan merevisi perkiraan pertumbuhan mereka turun bawah 2 persen pada tahun ini.
Baca juga: Tak Terdampak Inflasi Global, Singapura Tegaskan Ekonominya Jauh dari Potensi Resesi
“Situasi krisis ekonomi yang kompleks akan berlangsung untuk jangka waktu yang cukup lama, kami berencana menaikan suku bunga baik di dalam maupun luar negeri di minggu depan” ujar Choo.
Mengutip dari Bloomberg, lonjakan inflasi di Korea Selatan terjadi karena dipicu oleh pemberian stimulus yang berlebih selama masa pandemi, hal inilah yang membuat konsumsi masyarakat Korea Selatan melonjak sementara produksi ekspor menurun.
Kondisi tersebut makin diperparah dengan adanya krisis pangan dan bahan energi di pasar global imbas panasnya perang Rusia dan Ukraina. Sebelum adanya rencana ini, BOK sendiri diketahui telah menaikan suku bunga sebanyak 25 basis poin pada Mei lalu.
Baca juga: Kendalikan Inflasi, Bank Sentral Malaysia Berencana Naikkan Suku Bunga
Namun karena khawatir apabila inflasi di Korea Selatan semakin memburuk membuat BOK berencana untuk melakukan langkah serupa dengan The Fed yaitu mengerek kembali suku bunganya demi mengekang laju inflasi.