Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Harga gas Inggris dilaporkan mengalami peningkatan hingga melonjak ke level tertinggi sejak tiga bulan terakhir, imbas dari adanya aksi mogok kerja yang dilakukan para pegawai perusahaan minyak dan gas Norwegia.
The Guardian mencatat pada perdagangan Selasa (6/7/2022), gas yang dijual di Inggris melonjak sebanyak 17,9 persen hingga mengantarkan harga gas mencapai 272,5 pounds per term dan diprediksi akan kembali meningkat 7 persen menuju 302 pounds per term pada penjualan Agustus mendatang.
Kondisi ini tentunya makin meningkatkan tekanan berlebih pada ekonomi Inggris, hingga membuat laju inflasi di negara Great Britain ini melesat naik ke rekor tertinggi.
Baca juga: Pertikaian Antar Negara Uni Eropa Diprediksi Bakal Terjadi Akibat Distribusi Gas
Lonjakan harga gas terjadi usai Rusia membalas sanksi embargo yang dilakukan Uni Eropa dengan membatasi ekspor pasokan gas dan minyak mentahnya.
Situasi ini makin diperparah dengan pembekuan 264.000 barel gas alam akibat ditutupnya tiga ladang minyak dan gas Norwegia, imbas aksi mogok kerja yang dilakukan ribuan karyawan perusahaan migas di lepas pantai Norwegia, pada Selasa kemarin. Mereka menuntut kenaikan gaji di tengah meningkatnya angka inflasi.
Hal inilah yang memicu munculnya krisis pasokan energi khususnya gas alam di Inggris. Sebelum adanya aksi mogok kerja ini, dalam kurun waktu Januari hingga April 2022 perusahaan migas di Easington Norwegia biasa memasok kebutuhan minyak dan gas di London sebanyak 70 persen.
Namun setelah pemangkasan pasokan gas, kini ekspor energi di Norwegia berkurang sebanyak 60 persen.
“Dalam skenario terburuk, pengiriman ke Inggris bisa berhenti total,” ujar Gassco, operator pipa milik negara Norwegia.
Baca juga: Rusia Kurangi Pasokan, Harga Gas di Jerman Bisa Naik hingga 3 Kali Lipat
Untuk mencegah timbulnya krisis bahan energi di London, sekretaris bisnis Inggris Kwasi Kwarteng diketahui tengah melangsungkan kerjasama bisnis dengan eksportir gas Laut Utara, Eropa dan AS.
Tak hanya komoditas gas alam saja yang menghadapi krisis, Inggris menyebut bahwa aksi mogok kerja tersebut juga telah membuat total impor pasokan minyak mentah di London menurun 333.000 barel per hari. Jumlah ini diperkirakan dapat meningkat seiring dengan memanasnya aksi mogok kerja pada karyawan migas Norwegia.