News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sri Mulyani Minta Pertamina dan PLN Berperan Aktif Dalam Transformasi Energi

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. Sri Mulyani mengatakan peranan penting diemban oleh dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor energi, Pertamina dan PLN dalam mencapai target net zero emission (NZE).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan peranan penting diemban oleh dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor energi, Pertamina dan PLN dalam mencapai target net zero emission (NZE).

Sri Mulyani menuturkan, Pertamina dan PLN menjadi pihak-pihak yang bisa menentukan apakah Indonesia dapat mencapai komitmen dalam mencapai NZE.

"Apakah dua institusi ini Pertamina dan PLN akan menjadi Champion pada transformasi energi ini," ujar Sri Mulyani dalam forum bisnis Sustainable Finance: Instrument and Management in Achieving Sustainable Development of Indonesia, Rabu (13/7/2022).

Baca juga: Tarif Listrik Naik, Sri Mulyani Sebut Dampaknya Tidak Signifikan Terhadap Inflasi

Indonesia memiliki hutan tropis yang besar. Karena itu komitmen dalam mencapai kontribusi nasional yang ditentukan Nationally Determined Contribution (NDC) dalam mengurangi emisi karbon amat penting bagi dunia.

"Indonesia menargetkan akan mengurangi emisi karbon hingga 29 persen dengan upaya sendiri dan 41 persen dengan dukungan internasional pada 2030," kata Sri Mulyani.

Ia menambahkan, Kementerian Keuangan bersama kementerian dan lembaga terkait tengah berusaha merepresentasikan Indonesia mempunyai kemampuan untuk melakukan percepatan ke transformasi energi hijau.

"Ini tugas kita untuk capai komitmen itu jadi kita sekarang bekerja bersama-sama dengan PLN. Pertamina saya harapkan bisa juga berpartisipasi secara aktif," ucap Sri Mulyani.

Saat ini 62 persen dari energi PLN berasal dari batu bara sehingga setiap energi yang dikonsumsi berkontribusi terhadap emisi karbon.

Baca juga: Di G20, RI Soroti Ketimpangan Investasi Energi Hijau ke Negara Maju dan Berkembang

Namun, ucap Sri Mulyani, upaya untuk merealisasikan transformasi ke energi hijau perlu dilakukan bersama-sama. Karena itu Indonesia juga perlu membuat ekosistem untuk semua pendanaan perubahan iklim.

"Ketika berbicara soal ekosistem artinya kerangka kebijakan termasuk sektor pendanaan yang berkemampuan untuk memobilisasi pendanaan hijau itu artinya kita perlu punya kebijakan penegakan integritas karenanya kita bekerja sama dengan OJK dan juga Bank Indonesia supaya bisa membangun taksonomi yang tepat," tutur Sri Mulyani.

Diketahui, Indonesia perlu mengurangi karbon mulai 314 juta ton setara karbondioksida sampai 446 juta ton setara karbondioksida dari sektor ketenagalistrikan saja.

Selain membangun pasar karbon, untuk membiayai penyediaan tenaga listrik yang lebih ramah lingkungan, pemerintah juga terus mendorong transisi energi ke arah yang lebih hijau.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini