Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, SINGAPORE – Sebanyak lima puluh ton ayam beku telah diekspor dari Indonesia ke Singapura pada Rabu (13/7/2022).
Dikutip dari Channel News Asia, Kamis (14/7/2022) ini merupakan pengiriman produk pertama di bawah pengaturan baru bagi perusahaan Indonesia untuk mengekspor ayam ke Singapura.
Charoen Pokphand Indonesia (CPI) yang merupakan anak usaha konglomerat makanan asal Thailand, Charoen Pokphand menyatakan telah mendapatkan kontrak dengan importir Singapura untuk memasok 1.000 ton daging ayam hingga akhir tahun.
“Mudah-mudahan ekspor unggas Indonesia ke Singapura akan berkelanjutan dan terus tumbuh di tahun-tahun mendatang,” kata Hadi Gunawan Tjoe, Presiden Komisaris CPI.
Baca juga: Mentan SYL Lepas Ekspor Produk Unggas ke Pasar Singapura
“Kami berharap pengiriman perdana ke Singapura ini dapat mendongkrak industri perunggasan nasional dan membuka jalan bagi produk unggas Indonesia untuk dapat menembus pasar global.” imbuhnya.
Menteri Pertanian Indonesia Syahrul Yasin Limpo, yang juga hadir pada upacara tersebut mengatakan, Singapura memiliki standar yang tinggi untuk impor pangan mereka.
“Saya berharap pengiriman ini akan meningkatkan kepercayaan negara lain terhadap produk pangan Indonesia." kata Syahrul Yasin Limpo.
Selain itu, ia juga menambahkan bahwa Presiden Joko Widodo telah memprioritaskan kebutuhan dalam negeri dan ketahanan pangan nasional Indonesia.
“Saat ini kita mengalami kelebihan pasokan ayam yang memungkinkan untuk mengekspor produk ayam kita ke luar negeri,” ujarnya.
Selain Singapura, CPI juga telah mengekspor ayam dan produk ayam ke Jepang, Timor-Leste, Papua Guinea, dan Qatar.
Menurut Singapore Food Agency (SFA), tiga perusahaan asal Indonesia telah diberikan izin untuk mengekspor daging ayam dan produk daging ayam ke Singapura.
Dua dari perusahaan tersebut adalah anak perusahaan Charoen Pokphand di Indonesia, sementara yang lain adalah anak perusahaan dari raksasa makanan beku Indonesia Japfa Comfeed.
Sementara itu, Singapura telah mengimpor 214.400 ton daging ayam tahun lalu, sekitar sepertiganya berasal dari Malaysia.
Baca juga: Sering Makan Ayam Broiler Disebut Picu Kanker, Pedagang Warteg Sarankan Ikan Jadi Penggantinya
Namun, Malaysia memberlakukan larangan ekspor hingga 3,6 juta ayam per bulan, menyusul masalah pasokan dan harga di dalam negeri.
Menyusul larangan ekspor Malaysia, Singapura mengumumkan akan mendatangkan ayam dari tempat lain, termasuk Indonesia dan Thailand.
Secara terpisah, Presiden Direktur CPI Thomas Effendi mengatakan, kontrak untuk mengekspor 1.000 ton ayam bernilai antara Rp 30 miliar hingga Rp 40 miliar.
"Kesepakatan 1.000 ton baru permulaan. Kami masih ingin meningkatkan pangsa pasar kami. Kami yakin angka ini akan tumbuh lebih besar. Seberapa besar itu, kami tidak bisa mengatakan tetapi Singapura adalah pasar yang besar," pungkasnya.