TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), fokus kepada beberapa strategi untuk meraih pra penjualan sebesar Rp 1,45 triliun pada tahun 2022.
Pertama, LPCK akan menjaga momentum pra penjualan dengan meluncurkan klaster baru rumah tapak berkualitas di Waterfront Estates.
Diperkirakan 60 persen prapenjualan berasal dari penjualan rumah tapak.
Kedua, LPCK juga fokus terhadap keunggulan operasional, memperbaiki tata kelola, dan transparansi.
Baca juga: Pencapaian Prapenjualan LPCK Berimbas Positif pada Kinerja LPKR
Ketiga, meningkatkan penjualan produk komersial untuk mendukung penjualan rumah tapak di Waterfront Estates.
Keempat, LPCK juga akan mengembangkan dan menjalankan strategi segmentasi industri.
Keberhasilan LPCK untuk meraih pra penjualan Rp 1,45 triliun di tahun 2022 tentu saja akan mendorong kinerja LPKR yang memegang 84 persen saham LPCK.
CEO LPKR John Riady, Kamis (14/7/2022), menyampaikan optimismenya terkait dengan industri properti yang dipercaya semakin cerah ke depannya, setelah menunjukkan pemulihan pada tahun 2021.
Baca juga: LPCK Targetkan Pertumbuhan Prapenjualan, LPKR Terimbas Positif
John Riady juga melihat dua sektor yang masih bertumbuh meski di tengah pandemi Covid-19 yaitu rumah tapak (landed house) dan logistik yang bertumbuh karena terdorong industri e-commerce.
John mengatakan bahwa di kawasan industri Lippo Cikarang, sekitar 20 persen-30 % pembeli mengembangkan lahan untuk kebutuhan pergudangan.
Selanjutnya, pertumbuhan properti logistik juga didorong oleh kenaikan permintaan atas warehouse atau pergudangan.
"Pendapatan prapenjualan LPKR juga ditopang oleh LPCK melalui penjualan tanah industri, komersil, dan proyek rumah tapak Waterfront Estates," tegas John.