Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rumah Sakit Kanker Dharmais sebagai National Cancer Center menandatangani nota kesepahaman pelayanan kesehatan dengan PT Garuda Indonesia sebagai National Flight Carrier, di Audiotorium RS Dharmais, Jakarta Barat, Jumat (15/7/2022).
Direktur Utama Pusat Kanker Nasional Dharmais dr. R Soeko W Nindito D, MARS menuturkan, kerjasama ini untuk memudahkan pelayanan kesehatan, transportasi medis, dan pengembangan pengobatan kanker dari dan untuk seluruh RS di Indonesia.
Dengan demikian, layanan RS Kanker Dharmais dapat menjangkau masyarakat di seluruh wilayah NKRI.
"Kami mengajak kolaborasi, kita coba mengajak Garuda Indonesia karena Garuda Indonesia punya banyak peluang memberikan layanan tidak hanya pada pasien kanker tapi penyakit lain juga bisa dilayani," ujarnya saat ditemui usai kegiatan penandatangan kerjasama.
Kerjasama ini mencakup layanan pengiriman kargo, sampel dan jaringan tumor dari dan ke seluruh rumah sakit di Indonesia.
Baca juga: Garuda dan RS Kanker Dharmais Tawarkan Wisata Medis di Indonesia
"Juga pengiriman sampel menjadi lebih cepat lebih aman. Pasien tentu memilih transportasi yang paling baik seperti Garuda Indonesia. Pasien enggak perlu ke luar negeri. Semua layanan ada di dalam negeri," imbuhnya.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menambahkan, pihaknya menyambut baik kesepakatan dengan RS Kanker Nasional Dharmais.
Irfan mengatakan, Garuda berpengalaman melayani perjalanan kategori khusus. Misalnya membawa pasien dengan penyakit yang memiliki treatment tertentu maupun membawa sampel dari rumah sakit daerah ke rumah sakit nasional di Jakarta.
Baca juga: Bos Garuda Indonesia Proyeksikan Kinerja Perusahaan Mulai Berangsur Positif di Semester II-2022
"Kerjasama ini sangat baik. Pengiriman sampel sangat memudahkan pihak rs didaerah, karena dapat dianalisa lebih tepat di rs nasional," kata Irfan.
Garuda Indonesia akan terus berkomitmen berpartisipasi dalam kerjasama ini. Saat ini Garuda Indonesia disebut Irfan, memiliki sertifikat perjalanan dengan barang kimia dan hal-hal yang pelru menanganan khusus.
"Sampel misalnya tidak bisa ditangani biasa harus dijaga suhunya, memastikan sampel untuk RS Dharmais tetap layak dianalisa," ungkap dia.