News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rupiah Terancam Oleh Inflasi AS? Berikut Pernyataan Para Analis

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Inflasi di Amerika serikat sepertinya sulit dibendung, pada Juni lalu kenaikan harga tersebut mencapai 9,1 persen.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Inflasi di Amerika serikat sepertinya sulit dibendung, pada Juni lalu kenaikan harga tersebut mencapai 9,1 persen.

Melesatnya inflasi di AS ini menjadi terburuk sepanjang 41 tahun terakhir.

Bahkan bank sentralnya AS, The Fed telah melakukan segala upaya, namun hal itu tidak mampu mengerem melonjaknya inflasi.

Baca juga: Rupiah Melemah Terhadap Dolar AS, Kini Berada di Level Rp 14.999

Apakah inflasi ini bakalan berpengaruh terhadap rupiah?

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kian melemah pada Kamis (14/7/2022) sore.

Melansir Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, tercatat nilai tukar rupiah di level Rp 14.999.

Pada kemarin Rabu (13/7/2022) nilai tukar Rupiah ditutup di level Rp 14.985.

Seperti diinformasikan sebelumnya, pada Kamis (14/7) pagi berdasarkan data Bloomberg, rupiah sempat menembus di level Rp 15.011 per dolar AS.

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengungkapkan, tingginya inflasi AS tersebut dapat mendorong The Fed untuk lebih agresif dalam pengetatan kebijakan moneter.

Dengan kenaikan suku bunga The Fed, Sutopo melihat rupiah berpotensi akan kembali melanjutkan tekanan.

Pasalnya kekhawatiran pelaku pasar akan ancaman resesi akan semakin besar.

Selain itu, kesenjangan atau perbedaan suku bunga antara The Fed dengan BI juga akan semakin melebar.

“Jika BI tidak mengambil tindakan yang sama pada pertemuan 21 Juli, hal ini bisa semakin membuat rupiah berada dalam tekanan,” kata Sutopo kepada Kontan.co.id, Kamis (14/7/2022).

Baca juga: Rabu Sore Rupiah Menguat Terhadap Dolar AS, Kini di Level Rp 14.985

Senada, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyebut tingginya inflasi AS akan membawa pergerakan dolar AS lebih menguat.

Apalagi saat ini ekspektasi The Fed menaikkan suku bunga sebesar 75 bps juga semakin menguat di kalangan pelaku pasar.

Selain itu, dia juga mengebut bahwa kurva imbal hasil US Treasury mengalami inversi setelah rilis data inflasi. Tercatat, yield US Treasury tenor 2 tahun lebih tinggi daripada yield US Treasury tenor 10 tahun.

“Ini semakin mengindikasikan bahwa terdapat potensi terjadinya resesi perekonomian AS. Alhasil, nilai tukar rupiah ke depan pun bisa terancam,” imbuh Josua.

Dalam jangka pendek, pelaku pasar disebut akan mencermati rilis data PPI dan jobless claim AS. Josua memperkirakan nilai tukar rupiah akan berada di rentang Rp 14.950 per dolar AS-Rp 15.050 per dolar AS pada Jumat (15/7).

Pengamat Pasar Keuangan sekaligus Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, rupiah diprediksi masih bakal kembali melemah pada esok hari Jumat (15/7/2022).

Menurut analisanya, mata uang Garuda berpotensi melemah ke level Rp 15.060.

“Pada penutupan sore ini, mata uang rupiah kembali melemah, walaupun sebelumnya sempat melemah lebih dalam,” ucap Ibrahim, Rabu (14/7/2022).

Baca juga: Rabu Sore Rupiah Menguat Terhadap Dolar AS, Kini di Level Rp 14.985

“Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 15.010 hingga Rp 15.060,” sambungnya.

Dirinya melihat perkembangan nilai tukar dolar AS dipengaruhi berbagai faktor eksternal.

Menurutnya, dolar menguat terhadap mata uang lainnya pada Kamis, karena data inflasi AS yang tinggi mendorong ekspektasi pengetatan moneter lebih lanjut dari Federal Reserve AS.

Langkah The Fed tersebut untuk menekan kekhawatiran akan timbulnya resesi.

Lanjut Ibrahim, pasar memperkirakan kenaikan suku bunga Fed satu persentase poin di akhir bulan ini.

“Tak hanya AS, Bank sentral global lainnya juga melakukan pengetatan moneter untuk menurunkan harga komoditas yang melonjak,” pungkas Ibrahim.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini