Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, NUSA DUA – Pertemuan para menteri keuangan negara-negara anggota G20 yang diselenggarakan di Bali sejak Jumat (15/7/2022) hingga Minggu (17/7/2022) berakhir tanpa komunike bersama.
Hal ini terjadi karena perbedaan pendapat dengan Rusia tentang perang. Namun para menteri keuangan negara-negara anggota G20 sepakat mengecam invasi Rusia terhadap Ukraina.
“Banyak anggota sepakat bahwa pemulihan ekonomi global telah melambat dan menghadapi kemunduran besar akibat perang Rusia melawan Ukraina. Semua anggota mengecam keras, dan menyerukan segera diakhirinya perang,” sebut pernyataan Indonesia dalam deklarasi tersebut.
Mayoritas anggota G20 setuju bahwa telah terjadi kenaikan kerawanan pangan dan energi yang mengkhawatirkan akibat perang di Ukraina.
"Banyak anggota siap mengambil tindakan kolektif yang cepat," sebut pernyataan resmi Pemerintah Indonesia yang dikutip Channel News Asia, Senin (18/7/2022).
Baca juga: Sri Mulyani: Pembatasan Harga Beli Minyak Rusia Tak Akan Selesaikan Masalah di Pasar Energi
Kegagalan pertemuan menteri keuangan G20 untuk mengamankan komunike bersama terjadi seminggu setelah Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov keluar dari pembicaraan G20 di Bali atas kritik terhadap Moskow.
Dalam pertemuan ini Rusia hanya mengirim wakil menterinya, sedangkan menteri keuangannya berpartisipasi secara virtual.
Baca juga: Sri Mulyani: Harga Pangan Dunia Masih Akan Naik hingga 20 Persen di Akhir 2022
Di sisi lain, semua anggota G20 menegaskan kembali komitmen mereka untuk menerapkan perubahan aturan pajak internasional yang mulai berlaku pada 2024, mengoordinasikan kebijakan untuk mengendalikan pandemi Covid-19, dan mengatasi kenaikan inflasi serta perubahan iklim.
Pertemuan menteri keuangan G20 berikutnya akan berlangsung pada Oktober di Washington, Amerika Serikat.