News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Nilai Tukar Rupiah

Analis: Jika BI Tak Naikkan Suku Bunga Acuan, Rupiah Bakal Kembali ke Level Rp 15.000

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada hari ini, Kamis (21/7/2022) diprediksi kembali mengalami tekanan seiring masih kuatnya sentimen negatif dari eksternal.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada hari ini, Kamis (21/7/2022) diprediksi kembali mengalami tekanan seiring masih kuatnya sentimen negatif dari eksternal.

Pada perdagangan kemarin, rupiah berakhir 13 poin ke posisi Rp 14.989 per dolar AS dan Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia di level Rp 14.984 per dolar AS.

"Nilai tukar rupiah berpotensi melemah hari ini terhadap dolar AS karena sentimen The Fed," kata Analis Pasar Uang Ariston Tjendra saat dihubungi.

Baca juga: Rupiah Ditutup Melemah di Level Rp14.989, Pengamat Ungkap Sejumlah Faktornya

Ariston menjelaskan, pergerakan rupiah yang masih melemah pada hari kemarin, menunjukan pengaruh sentimen bank sentral Amerika Serikat (The Fed) masih besar menekan rupiah.

"The Fed diperkirakan masih akan menaikan suku bunga acuan AS hingga ke kisaran 3 persen di akhir tahun ini untuk menurunkan inflasi di AS," ucapnya.

Menurutnya, jika Bank Indonesia masih menunda kenaikan suku bunga acuannya pada rapat dewan gubernur Bank Indonesia pada hari ini di level 3,50 persen, maka rupiah akan semakin tertekan.

"Kalau BI masih pertahankan suku bunga acuannya makan spread yield dengan suku bunga acuan AS akan makin menyempit. Ini membuat aset dolar AS menjadi lebih menarik dibandingkan rupiah sehingga memberi tekanan ke rupiah," paparnya.

Baca juga: Selasa Sore, Rupiah Tersungkur di Level Rp 14.992 Per Dolar AS, Pengamat: Besok Akan Menguat

Selain itu, kata Ariston, sentimen inflasi dan resesi global masih akan memberi tekanan ke aset berisiko termasuk rupiah.

"Potensi rupiah masih tertekan ke arah Rp 15.020, dengan potensi support di kisaran Rp 14.950," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini