TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rangkaian kunjungan luar negeri Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke negara kawasan Asia Timur rampung terlaksana.
Penguatan sektor ekonomi serta terjalinnya kerjasama investasi menjadi buah yang dipetik dari lawatan Presiden Jokowi kali ini ke kawasan Asia Timur.
Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana menilai kunjungan luar negeri Presiden Jokowi menciptakan banyak dampak positif. Terutama pada sektor ekonomi dalam negeri.
Imbas dari itu, Hikmahanto Juwana mengatakan, juga turut mendongkrak pertumbuhan sektor investasi dalam negeri.
Menjadikan Indonesia sebagai market investasi yang begitu menjanjikan mendorong kemajuan.
"Penekanan ada pada sektor ekonomi dan investasi," kata Hikmahanto Juwana saat dihubungi di Jakarta, Minggu (31/7/2022).
Kondisi demikian, dia menambahkan, menjadi bukti hadirnya dampak positif dari kunjungan luar negeri Jokowi. Menjadi sebuah kebermanfaatan nyata yang didapat bagi bangsa dan negara.
Salah satunya yakni, lanjut dia, kian mempererat jalinan yang sudah terjalin baik bersama negara negara sahabat. Seperti dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Jepang, hingga Korea Selatan (Korsel).
"Pertama memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dengan tiga negara yang dikunjungi," sambung Hikmahanto.
Diketahui kunjungan kerja Presiden Jokowi ke RRT, Jepang, dan Korea Selatan telah berhasil memperkokoh kerjasama ekonomi.
Dengan terus mengedepankan kerjasama terbuka, inklusif, dan saling menguntungkan.
Datangi Tiga Negara Asia Timur, Presiden Jokowi Disebut Bawa Oleh-oleh Investasi Rp185 Triliun
Presiden Joko Widodo (Jokowi) selesai melakukan lawatan ke tiga negara di kawasan Asia Timur selama kurang lebih empat hari Ketiga negara itu Cina, Jepang dan Korea Selatan (Korsel).
Dari ketiga negara tersebut, Presiden Jokowi menggondol “oleh-oleh” berupa kesepakatan kerja sama dan investasi yang nilainya sekitar Rp185 triliun. Berikut rangkumannya: