Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, berhasil menekan kerugian hingga 42 persen atau sebesar 224,14 juta dolar Amerika Serikat (AS) pada kuartal 1 2022.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, kerugian Garuda menyusut pada kuartal 1 2022 jika dibandingkan dengan kuartal 1 2021 yang sebesar 385,36 juta dolar AS.
“Penurunan total kerugiaan Garuda pada kuartal 1 2022, karena adanya penurunan beban usaha perusahaan diawal 2022 hingga 526,34 juta dolar AS,” kata Irfan, Rabu (3/8/2022).
Beban usaha Garuda Indonesia pada kuartal 1 2022 ini, lanjut Irfan, lebih rendah 25 persen dibandingkan dengan kuartal 1 2021 yang mencapai 702,17 juta dolar AS.
“Penurunan beban usaha tersebut terimplementasikan pada sejumlah lini beban seperti biaya operasional penerbangan, pemeliharaan dan perbaikan, umum-administrasi, beban bandara, pelayanan penumpang, operasional hotel, transportasi dan jaringan,” kata Irfan.
Baca juga: Garuda Indonesia Kembalikan Dua Pesawat Bombardier CRJ-1000 ke Lessor
Selain itu, Irfan juga mengungkapkan, Garuda Indonesia membukukan pendapatan usaha yang konsisten di kisaran 350 juta dolar AS dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Raihan pendapatan usaha tersebut berasal dari segmen penerbangan berjadwal yang menjadi kontribusi terbesar dengan total mencapai 270,57 juta dolar AS,” kata Irfan.
Baca juga: Bos Garuda Indonesia Proyeksikan Kinerja Perusahaan Mulai Berangsur Positif di Semester II-2022
Kemudian pendapatan usaha juga didapatkan dari penerbangan tidak berjadwal dan lainnya masing-masing sebesar 24,07 juta dolar AS serta 55,50 juta dolar AS.