Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar mata uang Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di level Rp 14.894 pada Jumat sore (5/8/2022).
Sebelumnya pada penutupan kemarin Kamis (4/8/2022), mata uang Indonesia itu berada di level Rp 14.933 per dolar AS.
Pengamat Pasar Keuangan, Ariston Tjendra mengatakan, fluktuasi nilai tukar dolar AS terhadap mata uang negara lain dipengaruhi sejumlah sentimen kenaikan suku bunga bank sentral AS, The Fed.
Baca juga: Jumat Pagi Rupiah Menguat Terhadap Dolar AS ke Posisi Rp14.905
"Pelaku pasar masih belum melepaskan kemungkinan the Fed tidak akan lebih agresif menaikan suku bunga acuannya di sisa tahun ini karena indikasi resesi AS," ucap Ariston kepada Tribunnews, Jumat (5/8/2022).
"Ini mendukung pelemahan dollar AS. Semalam rilis data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS yang lebih buruk dari ekspektasi meningkatkan kemungkinan resesi di AS," sambungnya.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2022 yang lebih bagus dari ekspektasi juga mendukung penguatan rupiah di tengah isu resesi global.
Ini artinya ekonomi Indonesia masih cukup kuat menahan gejolak inflasi dan pandemi.
Ariston mengungkapkan, pekan depan, rupiah masih rentan terhadap pelemahan.
Apabila isu agresivitas the Fed kembali menguat, rupiah bisa mendapatkan tekanan lagi dari dollar AS.
"Potensi (fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS) di kisaran Rp14.800 hingga Rp15.000," pungkasnya.
Baca juga: Rupiah Kembali Melemah, Kamis Sore Ditutup Rp14.933 Per Dolar AS
Jumat Pagi Rupiah Menguat
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) Jumat pagi (5/8/2022) ini terpantau menguat. Mengutip data Bloomberg sekitar pukul 09.20 WIB, rupiah berada di level Rp14.905.
Pada penutupan perdagangan kemarin (4/8/2022) rupiah berada di level Rp14.933 per dolar AS.