TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi covid-19 membuat semuanya berubah.
Tantangan dan dinamika saat menuju era endemik tentu jauh berbeda dari sebelumnya.
Hal tersebut juga berimbas kepada sikap kepemimpinan nasional.
Sosok pemimpin di era endemik seperti sekarang ini harus adaptif dan bisa menjawab tantangan zaman. Kepala Program Studi Magister Manajemen PPM School of Management, Dr. Wendra, SE. Ak. M. HRM mengatakan kepemimpinan bukanlah hanya skill yang diperoleh dari lahir tetapi sejatinya kepemimpinan dapat diasah dari Learning from Others.
Baca juga: Rivalitas Menajam, Indonesia Singgung Kebijaksanaan dan Tanggung Jawab Para Pemimpin Dunia
Satu di antara bentuk Learning from Others adalah dengan pembelajaran dari para pemimpin yang sudah proven, baik dari organisasi pemerintah maupun dari organisasi bisnis. Hard Skill hanyalah syarat atau order qualifier saja untuk menjalankan bisnis, tetapi untuk menjadi pemimpin yang sukses memerlukan Soft Skill.
Soft Skill inilah yang menjadi Order Winner, yakni sesuatu yang membedakan seseorang dengan orang yang lain. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian dari World Economic Forum (2020) yang menyebutkan Soft Skill untuk memimpin adalah salah satu dari skill yang dibutuhkan di dunia kerja pada tahun 2025.
“Sedangkan Leadership Skill adalah skill yang sustainable yang dibutuhkan terus menerus dan kapanpun, sehingga diharapkan untuk dapat senantiasa mengembangkan Skill Leadership melalui berbagai cara, seperti melalui buku, belajar dalam kelas ataupun Learning from Others,” kata Wendra dalam pernyataannya, Sabtu(6/8/2022).
Ia juga menambahkan, bahwa PPM sebagai institusi manajemen mengemban misi untuk menghasilkan pemimpin cerdas dan bijak yang akan menjadi agen perubahan yang berlandaskan Pancasila, serta mampu memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat dan bangsa.
Baca juga: 12 Partai Politik Konfirmasi Daftar ke KPU Selama Sepekan ke Depan, Ini Jadwal Terbarunya
Sementara itu Direktur Digital dan Teknologi Informasi PT BRI Tbk, Arga M Nugraha menjelaskan leadership adalah mengenai Adaptive, Inspire, Diversity, Performance, di mana sebagai leader saat ini harus memiliki kemampuan untuk beradaptasi, mampu memberikan inspirasi terhadap segala perubahan yang sangat cepat. “Sehingga, harapannya, mampu menyeimbangkan segala perubahan tersebut, sehingga performa kinerja perusahaan dapat ditingkatkan,” katanya.
Senada dengan Arga, Country Director of GE Power Indonesia, David Hutagalung menyebut pengalaman terkait kemampuan untuk beradaptasi yang menjadi kata kunci utama terhadap perubahan yang terjadi.
“Belajar dari pengalaman GE, melalui reorganisasi untuk memperkuat core bisnis. Sehingga perusahaan dapat bertumbuh dan memiliki performance yang prima,” ujarnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Chief Investment Officer BRI Ventures Markus Liman Rahardja yang mengatakan, bahwa memiliki kemampuan adaptif dan dinamis dalam menentukan strategi untuk menghadapi kondisi pasar menjadi keharusan.
Ruang bereksperimen untuk ‘Gagal’ dan ‘Tidak Takut’ untuk berinovasi menjadi spirit yang terpenting di masa yang sangat cepat berubah dalam beberapa tahun terakhir ini.(Willy Widianto)