Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – SoftBank Group Corp akan memangkas jumlah karyawan di cabang investasi Vision Fund yang selama ini jadi andalannya karena bisnisnya merugi.
Vision Fund, yang menjungkirbalikkan dunia modal ventura dengan taruhan heboh pada startup seperti ridehailers Uber dan Didi, membukukan kerugian 23,1 miliar dolar AS pada kuartal April hingga Juni.
“Dunia dalam kebingungan besar," kata Masayoshi Son, CEO SoftBank.
Hasilnya, menutup enam bulan penuh gejolak untuk Vision Fund, yang mencatat rekor kerugian kuartalan 26,2 miliar dolar AS pada bulan Mei setelah SoftBank terjebak oleh kenaikan suku bunga dan ketidakstabilan politik yang memukul pasar secara global.
Dikutip dari Reuters, Selasa (9/8/2022) Vision Fund menyetujui hanya 600 juta dolar AS dalam investasi baru pada kuartal pertama, dibandingkan dengan 20,6 miliar dolar AS pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Hari Senin (8/8/2022) kemarin, Son berjanji untuk melangkah lebih jauh dengan membatasi dana kedua hanya untuk mengelola portofolio investasinya saat ini, sambil merencanakan pengurangan tenaga kerja di Vision Fund dan pengurangan biaya di seluruh grup.
Baca juga: Dalam Tiga Bulan, SoftBank Jepang Rugi 17 Miliar Dolar AS
Namun, miliarder itu mengatakan Vision Fund 2, yang telah mengambil saham lebih kecil di sejumlah besar perusahaan, telah berinvestasi dengan harga yang mahal.
"Kami berada dalam semacam gelembung penilaian," katanya.
Portofolio Vision Fund kedua dari 269 perusahaan, yang menelan biaya 48,2 miliar dolar AS untuk diakuisisi, hanya bernilai 37,2 miliar dolar AS pada akhir Juni.
"Jika kami lebih selektif dan berinvestasi lebih baik, kami tidak akan menerima pukulan berat ini," kata Son.
Baca juga: Saham Teknologi Terpuruk, SoftBank Vision Fund Catat Rekor Kerugian 27 Miliar Dolar AS
Investasi terdaftar yang turun selama kuartal tersebut dialami oleh perusahaan robotica AutoStore Holdings Ltd dan perusahaan kecerdasan buatan SenseTime Group Inc.
SoftBank mencatat nilai aset yang tidak terdaftar di dua Vision Funds-nya sebesar 1,14 triliun yen atau sekitar 8,45 miliar dolar AS.
Baca juga: Disuntik oleh Softbank Vision Fund 2, Carro Raih Status Unicorn Otomotif Pertama di Asia Tenggara
Di sisi lain, turunnya penawaran umum perdana dan skeptisisme pasar terhadap startup yang merugi telah menekan sumber modal penting bagi SoftBank, yang berharap untuk mendaftarkan perancang chip Arm setelah runtuhnya penjualan ke Nvidia.
Untuk mengumpulkan uang, SoftBank telah keluar dari perusahaan seperti Uber Technologies dan platform penjualan rumah Opendoor Technologies, dengan total keuntungan 5,6 miliar dolar AS.