Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, MEXICO CITY - Inflasi Meksiko meningkat ke laju tercepat dalam 21 tahun terakhir, ketika bank sentral negara ini terlihat akan menaikkan kembali suku bunga sebesar 75 basis poin pada pekan ini.
Lembaga Statistik Nasional Meksiko pada Selasa (9/8/2022), melaporkan Indeks Harga Konsumen (CPI) di bulan Juli naik 8,15 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sedikit lebih rendah dari perkiraan ekonom yang disurvei Bloomberg yaitu 8,14 persen.
Inflasi inti, yang tidak termasuk harga bahan bakar, mencapai 7,65 persen, lebih besar dari perkiraan analis sebesar 7,61 persen. Inflasi terus melonjak meskipun Bank Sentral Meksiko telah menaikkan suku bunga berjumlah 375 basis poin sejak Juni tahun lalu.
Baca juga: Inflasi Menggila, India Akan Kembali Naikkan Suku Bunga
"(Angka-angka) itu terus mengkhawatirkan. Mereka terus meningkat meskipun ada gerakan yang dilakukan oleh Bank Sentral Meksiko sejak Juni tahun lalu,” kata wakil presiden penelitian ekonomi di Monex Casa de Bolsa, Janneth Quiroz Zamora, yang dikutip dari Al Jazeera.
Sebanyak 22 analis yang disurvei Bloomberg memperkirakan Bank Sentral Meksiko atau Banxico akan menaikkan kembali suku bunga sebesar 75 basis poin pada Kamis (11/8/2022) besok.
Kenaikan suku bunga 75 basis poin pada bulan Juli lalu, merupakan kenaikan terbesar sejak tahun 2008. Anggota Dewan, yang dipimpin oleh Gubernur Banxico Victoria Rodriguez, mengatakan kenaikan suku bunga diperlukan untuk mengendalikan inflasi.
“Banxico akan khawatir tentang inflasi inti yang besar. Kami memperkirakan kenaikan 75 basis poin pada hari Kamis dengan risiko kenaikan 100 basis poin," kata Kepala Ekonomi Meksiko dan Kanada dan Bank of America, Carlos Capistran.
Pemerintah Meksiko mengatakan telah memangkas 2,6 poin presentase dari inflasi utama dengan menghabiskan dana sebesar 28 miliar dolar AS dalam langkah-langkah untuk menekan kenaikan harga tahun ini, termasuk subsidi bahan bakar.
Menurut hasil survei dari lembaga perbankan Citibanamex yang diterbitkan minggu lalu, para ekonom memperkirakan inflasi di akhir tahun mencapai 7,74 persen, naik dari perkiraan sebelumnya 7,68 persen, dengan suku bunga utama di 9,5 persen.
Ekonomi Meksiko melampaui ekspektasi para analis di kuartal kedua tahun ini, tumbuh 1 persen dibandingkan dengan tiga bulan sebelumnya. Namun Produk Domestik Bruto (PDB) masih belum pulih ke tingkat sebelum pandemi Covid-19.
Pada bulan Juni, kepala lembaga perbankan internasional Bank for International Settlements, Agustin Carstens melaporkan Bank Sentral Amerika Latin membantu mencegah krisis mata uang dengan memulai kenaikan suku bunga secara agresif pada tahun lalu, yang juga membantu menahan inflasi sebanyak dua hingga tiga poin presentase.
Negara-negara di kawasan Amerika Latin telah berjuang di tengah kenaikan harga akibat invasi Rusia ke Ukraina pada akhir Februari lalu, yang mendorong kenaikan harga pangan dan energi serta memperparah gangguan rantai pasokan.