TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Emiten-emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) bisa tersenyum cerah pada enam bulan pertama 2022 ini, pasalnya banyak dari mereka berhasil meningkatkan kinerja keuangannya.
Perusahaan-perusahan yang telah melantai di bursa tersebut mengalami pertumbuhan keuntungan bersih dibanding periode tahun sebelumnya yang sebagian besar melorot.
Sejumlah emiten yang berada di bawah cakupan BRI Danareksa Sekuritas misalnya, menunjukkan laporan keuangan yang cukup baik.
Helmy Kristanto, Equity Research Division Head BRI Danareksa Sekuritas mengatakan, posisi ekonomi Indonesia yang tengah solid diharapkan semakin mendongkrak kinerja di pasar saham.
Baca juga: Laju IHSG Diprediksi Kembali Menguat, Investor Dapat Cermati Empat Saham Ini
Sebanyak 28 persen emiten melaporkan hasil yang lebih tinggi dari perkiraan, dengan hanya sebanyak 19% emiten yang melaporkan kinerja berada di bawah ekspektasi. Hal ini menunjukkan potensi kenaikan lebih lanjut terhadap laba bersih.
Adapun sektor-sektor yang melaporkan hasil yang solid diantaranya emiten sektor perbankan, pertambangan batubara, unggas (poultry) dan telekomunikasi. Sedangkan kinerja emiten rokok berada di bawah ekspektasi.
BRI Danareska meyakini, posisi solid Indonesia yang berada dalam fase pertumbuhan dan pembukaan kembali ekonomi akan membuat permintaan agregat meningkat di beberapa kuartal mendatang.
Adapun pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,44% di kuartal kedua 2022 dinilai cukup impresif, dan berada di atas ekspektasi BRI Danareksa yakni sebesar 5,1%.
Pertumbuhan yang mengesankan ini terutama didukung oleh kombinasi dari peningkatan mobilitas masyarakat, musim perayaan hari raya, likuiditas yang cukup, serta kebijakan fiskal dan moneter yang mendukung.
Baca juga: Menanti Data Inflasi BPS, Analis Ini Yakini Berpengaruh Baik Bagi IHSG
“Hal ini pada akhirnya mengarah pada tren konsumsi yang kuat, sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia,” tulis Helmy dalam riset, Senin (8/9).
Konsumsi rumah tangga yang menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi, tumbuh solid sebesar 5,5%. Kenaikan ini didorong oleh permintaan di periode hari raya Idul Fitri, kebijakan fiskal yang mendukung dengan adanya bantuan langsung tunai, mobilitas masyarakat yang meningkat, dan kepercayaan konsumen yang lebih kuat.
Sektor bank, barang konsumsi pokok, telekomunikasi dan menara, tambang batubara, dan unggas adalah sektor yang menjadi preferensi BRI Danareksa Sekuritas.
Saham yang menjadi pilihan utama diantaranya PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT XL Axiata Tbk (EXCL) hingga PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL).
Kemudian PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA).
Baca juga: Laju IHSG Pekan Depan Diprediksi Lanjutkan Penguatan
Sementara itu, analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, posisi optimistis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakalan di atas 7.000.
Pada posisi perdagangan saham Selasa (9/8/2022), IHSG menguat tipis 0,2% ke level 7.102.
Posisi IHSG diperkirakan sudah berada di akhir wave (c) dari wave [x] pada label hitam atau wave (D) pada pola triangle di label merah.
"Yang berarti penguatan IHSG sudah cukup terbatas dan rawan koreksi ke level terdekatnya di 7.000-7.050 terlebih dahulu. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan IHSG overshoot ke rentang 7.160-7.174 untuk menutup gap yang ada," paparnya dalam riset, Rabu (10/8).
Ia menyebutkan, beberapa saham yang bisa dicermati untuk perdagangan hari ini meliputi BIRD, LPPF, MEDC dan MYOR. (Akhmad Suryahadi/Tendi Mahadi/Ika Puspitasari/Yudho Winarto)