Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menargetkan harga tiket pesawat mulai turun menjelang libur akhir tahun 2022.
Sandiaga mengatakan, tingginya harga tiket pesawat saat ini dipicu ketidaktersediaan penerbangan hingga jumlah kursi yang terbatas. Karena itu, pemerintah terus membahas soal insentif dengan pihak maskapai.
"Oleh karena itu kita harus bekerja sama dengan maskapai memberikan instentif agar jumlah pesawat ditingkatkan secara signifikan dan juga jumlah ketersediaan kursi terus kita tambahkan," ujar Sandiaga dalam diskusi daring, Rabu (10/8/2022).
Baca juga: Harga Tiket Pesawat Bakal Semakin Mahal, BPKN Minta Maskapai Untuk Evaluasi
Sandiaga mengatakan, koordinasi terus dilakukan bersama pihak maskapai. Pembahasan mengenai langkah-langkah apa yang bisa didorong, agar para maskapai bisa merealisasikan penambahan jumlah pesawat.
Menurut Sandiaga, hal tersebut penting terealisasi agar destinasi-destinasi wisata unggulan bisa terus menggeliat, serta 4,4 juta peluang usaha dan lapangan kerja baru tercipta pasca pandemi Covid-19.
"Semoga dapat kita wujudkan bersama dalam rangka menghadapi liburan akhir tahun 2022, dan target kami 550 juta pergerakan wisatawan serta 1,8 juta wisatawan mancanegara bisa tercapai," kata Sandiaga.
Sebelumnya, harga tiket pesawat melonjak imbas adanya kenaikan harga avtur atau bahan bakar pesawat. Bahkan harga tiket pesawat diprediksi akan naik lebih tinggi, setelah Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengevaluasi regulasi fuel surcharge.
Perlu diketahui, Kemenhub telah menerbitkan Keputusan Menteri (KM) Perhubungan Nomor 142 Tahun 2022 yang berlaku mulai 4 Agustus 2022 kemarin.
Dalam beleid ini Kemenhub memperbolehkan maskapai menaikkan harga tiket maksimal 15 persen dari tarif batas atas (TBA) untuk pesawat jenis jet dan maksimal 25 persen dari TBA untuk pesawat jenis propeller.