Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Krisis produk semikonduktor yang kian meluas, telah memicu kekhawatiran para investor hingga membuat sederet perusahaan chip mengalami penurunan nilai saham.
Ancaman krisis chip di pasar global telah membuat para investor mulai mengurangi konsumsi produk semikonduktor, hal inilah yang memicu terjadinya perlambatan permintaan selama beberapa bulan terakhir.
"Kami terus percaya bahwa kami memasuki penurunan semikonduktor terburuk dalam setidaknya satu dekade, dan mungkin sejak 2001 mengingat ekspektasi resesi dan peningkatan inventaris," kata analis Citigroup, Christopher Danely, dalam laporannya, Rabu (10/8/2022).
Baca juga: Nancy Pelosi Tawarkan Kerjasama Produksi Chip dengan Taiwan
Di AS, indeks saham milik perusahaan semikonduktor Philadelphia merosot sebanyak 4,6 persen pada perdagangan Selasa (9/8/2022). Ini terjadi setelah 30 indeks saham Philadelphia terus mengalami penurunan selama dua bulan terakhir hingga membuat posisi Philadelphia dalam Wall Street masuk ke dalam zona merah.
Penurunan serupa juga terjadi pada tiga perusahaan chip kondang asal Amerika seperti Nvidia Corp, Intel Corp dan Advanced Micro Devices Inc. Mereka menyebut bahwa hasil penjualan telah memburuk sejak peralatan elektronik, seperti smartphone dan konsol game terus mengalami lonjakan permintaan.
Namun imbas pembatasan wilayah di China akibat pandemi Covid-19, produksi bahan baku chip asal Beijing mengalami perlambatan. Hal inilah yang membuat perusahaan chip global mulai mengalami penundaan produksi di tengah meningkatnya permintaan, alasan tersebut yang membuat aset saham perusahaan chip global merosot.
"Dibandingkan dengan panggilan pendapatan terakhir kami, kami melihat melemahnya permintaan lebih lanjut karena penyesuaian yang meluas di luar hanya konsumen ke bagian lain dari pasar termasuk pusat data, industri dan otomotif," kata CEO Micron, Sanjay Mehrotr.
Al Jazeera mencatat dua perusahaan semikonduktor yang berbasis di California yaitu Lam Research Corp mengalami penurunan saham sebanyak 7,9 persen, sedangkan Applied Materials merosot 7,6 persen.
Baca juga: Samsung Bantah Bakal Hentikan Produksi Chip Exynos
Penurunan saham juga terjadi pada perusahaan Marvell Technology Inc. yang mencatatkan kemunduran hingga 7,9 persen diikuti NXP Semiconductors yang ambles 27 persen di sepanjang tahun ini.
Untuk memacu produksi chip agar dapat memenuhi permintaan pasar, diketahui saat ini beberapa negara seperti AS, Eropa, China dan Jepang mulai memberikan subsidi untuk mempercepat produksi chip dalam negeri. Dengan bantuan ini diharapkan produksi chip bisa kembali memasok kebutuhan industri teknologi pasar global.