Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) memastikan stok bahan bakar minyak jenis Pertalite dan Solar subsidi dalam kondisi aman.
Hal tersebut dipastikan Perseroan, setelah beredarnya informasi terkait Pertalite kosong di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, stok Pertalite secara nasional aman untuk 18 hari ke depan.
Sementara untuk solar, dalam kondisi tersedia untuk 19 hari ke depan.
"(Stok) Pertalite di 18 hari dan solar 19 hari, dan terus diproduksi. Stok aman," ucap Irto kepada Tribunnews, (13/8/2022).
Baca juga: Stok Makin Kritis, Pertamina Tunggu Perintah Presiden Jokowi Batasi Masyarakat Beli Pertalite
Sebelumnya seperti dilansir Kompas, stok Pertalite kosong di beberapa SPBU. Hal ini sempat viral, bahkan banyak diunggah oleh beberapa pengguna sosial media.
Area Manager Comm Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan mengatakan, stok pertalite kosong terjadi terjadi akibat keterlambatan pengiriman di tengah konsumsi bahan bakar yang meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
"(Stok Pertalite kosong di SPBU), kemarin sempat terjadi keterlambatan pengiriman ke SPBU karena kendala teknis. Saat ini stok BBM termasuk pertalite dalam keadaan aman dan mencukupi kebutuhan, termasuk stok di SPBU,” ujar Eko.
Kuota Pertalite dan Solar Makin Tipis
Pertamina dalam laporannya juga menyebutkan, penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite telah mencapai 16,8 juta kilo liter (KL) hingga Juli 2022.
Kemudian untuk BBM jenis solar subsidi, pada periode yang sama tercatat telah tersalurkan sebanyak 9,9 juta KL.
Jika ditilik lebih lebih lanjut, kuota jenis BBM bersubsidi tersebut kian tipis.
Baca juga: Pertamina: Stok Pertalite di DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat Aman
Sebagai informasi, BBM jenis Pertalite dan Solar subsidi jumlah kuotanya dibatasi oleh Pemerintah.
Untuk Pertalite pada tahun ini jumlah kuotanya 23 juta KL. Sementara Solar subsidi jumlah kuotanya sebesar 14,9 juta KL.
“Hingga Juli, solar subsidi sudah tersalurkan 9,9 juta KL, sementara kuotanya 14,9 juta KL. Sementara pertalite, hingga juli sudah tersalurkan 16,8 juta KL, dari kuota 23 juta KL,” papar Irto.