Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Harga minyak melonjak pada perdagangan hari ini, Rabu (17/8/2022), setelah stok minyak dan bensin AS mengalami penurunan.
Hal itu menunjukkan permintaan bahan bakar tetap kuat di tengah prospek resesi global.
Dikutip dari Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent naik 13 sen atau 0,1 persen menjadi 92,57 dolar AS per barel pada pukul 00.35 GMT.
Baca juga: Harga Minyak Mentah Masih Tinggi, Pemerintah Isyaratkan Penyesuaian Harga Pertalite
Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 27 sen atau 0,3 persen menjadi 86,80 dolar AS per barel.
"Penarikan stok bensin AS untuk minggu kedua berturut-turut telah meyakinkan investor bahwa permintaan kuat, mendorong pembelian. Namun, pasar minyak diperkirakan tetap berada di bawah tekanan, dengan volatilitas yang cukup tinggi, karena kekhawatiran potensi resesi global," kata kepala analis di Fujitomi Securities Co Ltd, Kazuhiko Saito.
Asosiasi perdagangan untuk industri minyak dan gas alam AS, American Petroleum Institute (API) mengungkapkan stok minyak mentah dan bahan bakar AS mengalami penurunan.
Stok minyak mentah anjlok sekitar 448.000 barel untuk pekan yang berakhir pada 12 Agustus. Persediaan bensin turun 4,5 juta barel, sedangkan stok sulingan jatuh sekitar 759.000 barel.
Sementara menurut jajak pendapat Reuters pada hari Selasa (16/8/2022) kemarin persediaan minyak mentah pekan lalu diperkirakan turun sekitar 300.000 barel dan stok bensin kemungkinan turun 1,1 juta barel, sementara stok sulingan naik.
Baca juga: Di Depan Presiden Jokowi, Puan Maharani Tak Ingin Kelangkaan Minyak Goreng Terjadi di Indonesia
Pelaku pasar bahan bakar juga menunggu kejelasan pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran tahun 2015. Para analis memperkirakan pasokan minyak dapat meningkat jika Iran dan AS menerima proposal Uni Eropa yang dapat menghapus sanksi ekspor minyak Iran.
Uni Eropa dan AS pada Selasa kemarin mengatakan sedang mempelajari tanggapan Iran terhadap proposal UE yang bertujuan menyelamatkan kesepakatan nuklir 2015.