Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) Jumat sore ditutup melemah di level Rp14.838.
Sebelumnya pada penutupan Kamis (18/8/2022), mata uang Garuda berada di level Rp14.836 per dolar AS.
Analis PT Sinarmas Futures, Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah selama beberapa hari terakhir terjadi karena sentimen the Fed.
"Notulen Rapat the Fed yang dirilis kamis dinihari mengindikasikan bahwa the Fed masih akan menaikan suku Bunga acuannya tahun ini karena the Fed belum melihat inflasi AS menurun signifikan," ucap Ariston kepada Tribunnews, Jumat (19/8/2022).
"Selain itu, Para petinggi Bank Sentral AS melemparkan komentar yang mendukung kenaikan suku Bunga acuan AS ke depan karena tingkat inflasi AS yang masih tinggi," sambungnya.
Baca juga: Jumat Pagi, Rupiah Kembali Melemah Terhadap Dolar AS, Kini di Level Rp 14.866
Ariston mengatakan, pasar juga mengkhawatirkan pelambatan ekonomi di China yang bisa mempengaruhi perekonomian negara lainnya.
Ini juga mendorong pasar masuk ke aset aman dollar AS.
Baca juga: Ciri-ciri Uang Rupiah Kertas Baru 2022, Kenali Keasliannya
"Di sisi lain, rilis data transaksi berjalan Indonesia kuartal II-2022 yang surplus, hal ini membantu menahan pelemahan rupiah," pungkas Ariston.