Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Jhonlin Agro Raya Tbk, Zafrinal, mengundurkan diri dari perusahaan yang dimiliki oleh Syamsudin Andi Arsyad atau biasa dikenal Haji Isam.
Pengunduran diri Zafrinal terungkap dalam surat yang dibuat untuk Komisaris Utama Jhonlin Agro Raya, Jhony Saputra.
"Berdasarkan pertimbangan kegiatan Proyek baru diluar Perseroan yang tidak bisa ditinggalkan, bersama surat ini saya menyatakan mengundurkan diri dari jabatan Direktur Utama PT Jhonlin Agro Raya Tbk (Perseroan)," tulis Zafrinal, dikutip dalam keterbukaan informasi BEI, Senin (22/8/2022).
Baca juga: Jhonlin Agro Raya Akan Melantai di Bursa, Simak Profil Perusahaannya
Dalam surat tersebut, ia juga mengatakan, untuk menjaga proses tata kelola perusahaan yang baik, dengan mengacu kepada Anggaran Dasar Perseroan dan Peraturan di bidang Pasar Modal, maka pengunduran dirinya akan berlaku efektif sejak disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
"Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas kesempatan dan kepercayaan yang telah diberikan kepada saya selama ini dalam menjalankan tugas pada jabatan tersebut," pungkas Zafrinal.
Sebagai informasi, PT Jhonlin Agro Raya Tbk merupakan perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO) pada 4 Agustus 2022.
Perusahaan berkode kode saham JARR tersebut adalah perusahaan milik Syamsudin Andi Arsyad atau biasa dikenal Haji Isam.
Jhonlin Agro Raya bergerak di sektor perkebunan dan pengolahan minyak kelapa sawit.
Selain perkebunan, ruang lingkup kegiatan Jhonlin Agro Raya meliputi bidang perdagangan, industri, pengangkutan darat dan jasa.
JARR telah merampungkan masa penawaran umum perdana saham pada tanggal 29 Juli hingga 2 Agustus 2022 dengan harga penawaran Rp 300 per saham.
Baca juga: Jhonlin Agro Raya Melantai di Bursa, Simak Profil Sang Pemilik ‘Haji Isam’ Orang Tajir di Kalimantan
JARR meraih dana sebanyak Rp 366,8 miliar dengan melepas 1,22 miliar lebih saham yang merupakan 15,29 persen dari modal disetor dan ditempatkan kepada masyarakat.
Pada masa penawaran umum yang menggunakan sistem penawaran elektronik ini, tercatat sebanyak hampir 27.000 pemesanan saham JARR.
Dana hasil initial public offering (IPO), setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk dua keperluan. Yaitu pembangunan Pabrik Kelapa Sawit dan digunakan untuk modal kerja.
Mengutip website resmi perusahaan, JARR memiliki lahan perkebunan kelapa sawit seluas 20 ribu hektar sesuai dengan surat keputusan Gubernur Kalimantan Selatan nomor 188.48/136/DPMPTSP/III/2017 tanggal 08 Maret 2017 tentang pemberian izin lokasi perkebunan kelapa sawit yang terletak di Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan.