News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Saham-saham yang Berpotensi Untung dan Buntung karena Kenaikan BI Rate 

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Karyawan melintas dengan latar layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (3/1/2022). Saham-saham di sektor properti dan konsumen non-primer seperti otomotif diperkirakan terdampak oleh kenaikan suku bunga Bank Indonesia. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus melihat masih ada ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan suku bunga lagi.

Jika BI kembali menaikkan suku bunga BI rate, Nico mengungkapkan ada beberapa saham yang berpotensi untung. 

"Saham perbankan, konsumen primer seperti perunggasan, komoditas energi batu bara, gas, dan emas bisa menjadi pilihan investasi," ujar dia mengutip risetnya, Kamis (25/8/2022).

Sementara, saham-saham yang terdampak oleh kenaikan suku bunga adalah saham sektor properti dan konsumen non-primer seperti saham emiten otomotif. Karenanya, saham-saham tersebut perlu dihindari dulu. 

"Poin yang bisa dicermati bahwa kenaikan harga bahan baku akibat naiknya harga energi memang dirasakan dari sisi industri hingga ke end-user, sehingga beradaptasi dengan kondisi yang ada akan memberikan fleksibilitas dalam meningkatkan return dan memitigasi risiko," kata Nico.

Baca juga: Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 3,75 Persen, Ini Sejumlah Dampaknya Kata Analis

Dia menambahkan, sesuai proyeksi Menteri Keuangan Sri Mulyani, bahwa Bank Indonesia akan menaikkan tingkat suku bunga hingga 100 basis poin (bps) hingga akhir tahun. 

"Pasar pun dapat rebalancing portofolio di pasar saham dengan memilih sektor-sektor yang tahan banting terhadap kenaikan inflasi, serta tentunya dengan perlu diikuti dengan fundamental, dan prospek industri yang baik," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini