News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Resesi Datang dalam Waktu Dekat, Goldman Sachs Sarankan Timbun Komoditi

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Goldman Sachs Group Inc menyarankan para investor segera menimbun komoditas seiring munculnya risiko resesi yang berlebihan di pasar global dalam waktu dekat.

TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK -  Goldman Sachs Group Inc menyarankan kepada para investor untuk segera menimbun komoditas seiring munculnya risiko resesi yang berlebihan di pasar global dalam waktu dekat.

Goldman Sachs juga berargumen, bahan baku akan rebound di tengah krisis energi yang mendalam dan fundamental fisik yang ketat.

"Para ekonom kami melihat risiko resesi di luar Eropa dalam 12 bulan ke depan relatif rendah," sebut analis Goldman Sachs, termasuk Sabine Schels, Jeffrey Currie dan Damien Courvalin dalam sebuah catatan seperti dikutip Bloomberg.

Tim riset Goldman menambahkan, dengan minyak, komoditas pilihan terakhir di era kekurangan energi yang parah, kami percaya kemunduran di seluruh kompleks minyak memberikan titik masuk yang menarik untuk investasi jangka panjang.

Komoditas mencapai rekor pada bulan Juni karena invasi Rusia ke Ukraina mengganggu produksi dan rantai pasokan. Kemudian, harga komoditas mereda karena kekhawatiran resesi berkobar dan bank sentral termasuk Federal Reserve memperketat kebijakan untuk menahan inflasi.

Mengutip bitcoin.com, di Amerika, Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan pekan lalu menyatakan pihaknya mengambil langkah kuat dan cepat untuk memoderasi permintaan sehingga lebih selaras dengan pasokan, dan untuk menjaga ekspektasi inflasi tetap berlabuh.

Baca juga: Bank Sentral Jerman Memperingatkan Resesi Semakin Mungkin Terjadi

"Kami akan terus melakukannya sampai kami yakin pekerjaan selesai,” ujar Jerome Powell.

Bank Sentral Eropa (ECB) Isabel Schnabel mencatat hari Sabtu bahwa bank sentral di seluruh dunia berisiko kehilangan kepercayaan publik dan sekarang harus bertindak tegas untuk memerangi inflasi, bahkan jika itu menyeret ekonomi mereka ke dalam resesi.

"Dari perspektif lintas-aset, ekuitas bisa menderita karena inflasi tetap tinggi dan The Fed lebih cenderung mengejutkan di sisi hawkish," kata Goldman dalam catatannya, yang berjudul ‘Buy commodities now, worry about the recession later’ seperti yang dilansir Bloomberg.

Baca juga: Harga Minyak Terkoreksi di Tengah Kekhawatiran Resesi Global

Goldman menambahkan, komoditas, di sisi lain, adalah kelas aset terbaik untuk dimiliki selama fase siklus akhir di mana permintaan tetap di atas pasokan.

Bank Wall Street terkemuka lainnya lebih berhati-hati terhadap prospek komoditas dalam beberapa bulan terakhir.

Citigroup Inc, misalnya, memperingatkan pada bulan Juli bahwa minyak mentah bisa jatuh ke level US$ 65 per barel pada akhir tahun ini jika resesi yang melumpuhkan permintaan melanda.

Baca juga: Karena Resesi, Inggris Disebut Seperti Negara Berkembang

Goldman Sachs memperingatkan jalan ke depan mungkin tidak mulus, terutama jika greenback memperpanjang penguatan. Jika ini terjadi, harga komoditas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

"Kami mengakui bahwa lanskap makro tetap menantang dan dolar AS bisa naik lebih lanjut dalam jangka pendek," katanya.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie | Sumber: Kontan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini